Infotangerang.id– Doomscrolling atau doomsurfing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku di mana seseorang terus-menerus menjelajahi media sosial untuk mengonsumsi berita yang cenderung negatif.

Doomsrolling cukup berbahaya karena membaca berita yang penuh dengan ketidakpastian dan dampak buruk yang dapat meningkatkan rasa cemas dan ketakutan.

Namun, meskipun menyadari doomscrolling memiliki dampak negatif, orang yang melakukan doomscrolling sering kali tidak mampu untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Sebaliknya, keinginan untuk mencari tahu lebih banyak informasi seringkali semakin memperkuat kebiasaan ini.

Pada dasarnya, keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang isu-isu yang sedang berlangsung adalah hal yang normal dan bisa menjadi alasan di balik perilaku doomscrolling.

Tetapi, jika dilakukan secara berlebihan, hal ini dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, baik secara mental maupun fisik.

Selain itu, biasanya para penikmat doomscrolling atau doomsurfing cenderung lebih sering dialami oleh individu yang memiliki gangguan mental seperti kecemasan, gangguan panik, PTSD, OCD, dan fobia sosial.

Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat menjadi lebih berisiko bagi orang-orang yang sudah rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Dampak Doomscrolling bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental. Beberapa dampak yang mungkin timbul dari kebiasaan ini termasuk:

1. Memperkuat Pikiran dan Perasaan Negatif

Saat merasa tertekan atau cemas, seringkali ada kecenderungan untuk mencari berita dan informasi yang memvalidasi perasaan tersebut.

Hal tersebut dapat membentuk sebuah siklus berbahaya yang dapat menurunkan mood dan meningkatkan rasa rendah diri.

2. Memperburuk Masalah Kesehatan Mental yang Sudah Ada

Doomscrolling bisa memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada.

Bagi mereka yang sudah mengalami depresi, kecemasan, atau memiliki rentan terhadap gangguan mental lainnya, kebiasaan ini dapat memicu episode baru atau memperparah gejala yang sudah ada.

3. Meningkatkan Kecemasan dan Kepanikan

Doomscrolling dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan panik seseorang.

Menghabiskan waktu untuk menggulir berita negatif sering kali menyebabkan refleksi yang mendalam, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi depresi yang dialami.

Selain itu, perilaku ini juga dapat memicu perasaan panik, bahkan dapat memicu serangan panik.

4. Mengganggu Tidur

Kebiasaan doomscrolling atau menelusuri akun media sosial sebelum tidur seringkali mengganggu pola tidur.

Hal ini bisa meningkatkan tingkat kecemasan dan mengurangi kualitas tidur, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat stres dan masalah kesehatan mental lainnya.

5. Unggahan yang Bertentangan Bisa Memicu Gelisah

Dampak dari doomscrolling juga bisa menimbulkan rasa gelisah.

Situs-situs tersebut umumnya memperbolehkan berbagai jenis unggahan, yang bisa menjadi bahan pertimbangan atau perdebatan.

Namun, membaca unggahan yang bertentangan dengan pandangan atau nilai-nilai pribadi seseorang dapat meningkatkan perasaan gelisah.

6.Meningkatkan kadar Hormon Stress

Doomscrolling dapat memicu peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Ketika seseorang terlalu sering menggunakan media sosial, terutama dalam melakukan doomscrolling, produksi hormon stres ini dapat meningkat.

Semakin sering dilakukannya doomscrolling, semakin banyak pula hormon stres yang dilepaskan ke dalam otak dan tubuh.

Hal tersebut tentu dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kelelahan, baik secara mental maupun fisik.

Cara Menghentikan Doomscrolling

dampak doomscrolling
Dampak Doomscrolling

Seperti pada penjelasan sebelumnya, doomscrolling sangat tidak baik untuk kesehatan mental maupun fisik. Oleh karena itu, penting untuk mencoba menghilangkan kebiasaan ini.

Jika kamu sering melakukan doomscrolling, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk menghentikan doomscrolling, yakni:

1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Mulailah dengan membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial.

Jika sebelumnya kamu bisa menghabiskan berjam-jam untuk doomscrolling, cobalah untuk menguranginya secara bertahap supaya bisa terlepas dari hal buruk tersebut.

2. Kenali Perasaan yang Muncul

Penting untuk mengenali dan menyadari respons emosional dan fisik tubuhmu saat membaca berita.
Jika sudah merasa gelisah, cemas, takut, atau stres, penting untuk menghentikan aktivitas doomscrolling.

Cobalah untuk menghargai diri sendiri dengan tidak memaksa untuk terus membaca konten yang memicu perasaan negatif.

3. Selektif dalam Membaca Informasi

Daripada terus-menerus membaca berita yang mengganggu, lebih baik mencari konten yang lebih positif dan menghibur.

Saat menggunakan media sosial, penting untuk selektif dalam memilih informasi yang ingin dibaca. Fokuslah pada konten yang memberikan inspirasi atau informasi yang bermanfaat.

Selain itu, pastikan untuk mendapatkan informasi dari sumber yang tepercaya dan kredibel. Hindari menyebarkan atau mengonsumsi informasi yang belum diverifikasi atau berpotensi menjadi hoaks.

4. Fokus pada Hal-hal yang Menginspirasi

Manfaatkan media sosial untuk menjalin hubungan dan tetap terhubung dengan orang-orang terdekat yang tidak dapat kamu temui secara langsung.

Saring konten yang tidak mendukung kesejahteraan emosionalmu dengan memblokir atau menyembunyikan unggahan yang membuatmu merasa kesal atau cemas.

5. Jalin Hubungan dengan Orang-orang Terdekat

Terlalu sering terpapar oleh berita negatif dapat meningkatkan rasa ketakutan dan kecemasan.

Daripada larut dalam perasaan tersebut, luangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berarti bagimu, seperti keluarga atau teman-teman.

Meskipun tidak bisa bertemu langsung, kamu masih dapat menjalin komunikasi melalui panggilan video atau pesan teks.

Melalui interaksi yang positif ini, kamu dapat mengurangi rasa kesepian dan memiliki kesempatan untuk berbagi isi hatimu.

6. Batasi Akses Ponsel Sebelum Tidur

Menghindari penggunaan ponsel sebelum tidur dapat membantu kamu dalam mengurangi kecenderungan untuk melakukan doomscrolling.

Simpan ponsel di tempat yang jauh dari jangkauanmu, misalnya di ruangan lain, atau di sisi lain kamar agar tidak mudah dijangkau.

Sebagai alternatif, manfaatkan waktu sebelum tidur untuk membaca buku atau melakukan kegiatan yang menenangkan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow