Infotangerang.id- Turbulensi merupakan fenomena alam yang sering ditemukan di dunia aviasi, dimana kecepatan aliran udara berubah drastis dan membuat tubuh pesawat terguncang.

Satu di antara penyebab utama dari turbulensi pesawat adalah perubahan cuaca yang tiba-tiba.

Oleh karena itu, penting bagi para penumpang untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk dan perintah dari awak kabin.

Turbulensi dikabarkan menjadi salah satu penyebab yang menimpa pesawat Singapore Airlines Boeing 777-300ER pada 21 Mei 2024 dan Qatar Airways QR017 pada Minggu, 26 Mei 2024 kemarin.

Kondisi turbulensi yang cukup parah dapat menyebabkan pesawat di luar kendali untuk sementara atau menyebabkan kerusakan struktural.

 

Jenis Turbulensi dan Penyebabnya

  • Turbulensi Mekanik

Screenshot 2024 05 27 115024

 

Turbulensi Mekanik terjadi karena gesekan antara udara dan tanah, terutama medan yang tidak teratur dan rintangan buatan manusia yang menyebabkan pusaran dan menciptakan turbulensi di tingkat yang lebih rendah.

Selain itu, gelombang gunung juga sebagai pusaran turbulen yang ditemukan melawan arah angin dari punggung gunung dan dapat menghasilkan turbulensi paling parah yang terkait dengan agen mekanis.

  • Turbulensi Termal (Konvektif)

Screenshot 2024 05 27 114520 1

Turbulensi ini dapat terjadi pada hari-hari musim panas yang hangat ketika matahari menyinari permukaan bumi secara tidak merata.

Seperti tanah tandus, daerah berbatu dan berpasir, dipanaskan lebih cepat daripada bidang yang tertutup rumput dan jauh lebih cepat daripada air.

Sehingga, arus konvektif terisolasi bergerak dengan naiknya udara hangat dan turunnya udara yang lebih dingin, yang bertanggung jawab atas kondisi bergelombang saat pesawat terbang masuk dan keluar darinya.

Turbulensi ini meluas akan memanjang dari permukaan hingga puncak awan jika ada awan kumulus atau cumulonimbus yang menjulang tinggi.

 

 

  • Turbulensi Frontal

Screenshot 2024 05 27 114923

Pengangkatan udara hangat oleh permukaan frontal yang miring dan gesekan antara dua massa udara yang berlawanan menghasilkan turbulensi di zona frontal.

Turbulensi ini paling terlihat ketika udara hangat lembab dan tidak stabil dan akan sangat parah jika terjadi badai petir.

  • Geseran Angin (Wind Shear)

Screenshot 2024 05 27 115219

Geseran Angin atau wind shear adalah perubahan arah angin dan/atau kecepatan angin pada jarak horizontal atau vertikal tertentu.

Tingkat turbulensi Turbulensi dibagi menjadi 4 tingkatan atau level:

-Level 1, guncangan-guncangan kecil akan terasa di dalam pesawat, barang-barang juga bisa sedikit bergeser.

-Level 2, guncangan akan lebih terasa, benda yang diletakkan tanpa dijaga bisa bergeser jauh.

-Level 3 sudah termasuk turbulensi parah, penumpang bisa terlempar dari kursi jika tidak menggunakan sabuk pengaman.

-Level 4 adalah level ekstrim yang bisa menyebabkan pilot kehilangan kendali.

  • Turbulensi Udara Jernih (Clear Air Turbulence/CAT)

Screenshot 2024 05 27 115453

Terjadi di udara jernih tanpa adanya awan, sering kali di ketinggian jelajah pesawat. Ini disebabkan oleh pertemuan aliran udara yang bergerak dengan kecepatan berbeda.

Terjadi di langit cerah tanpa awan yang terlihat. Disebabkan oleh perubahan kecepatan dan arah angin di ketinggian. Sulit diprediksi dan dideteksi oleh radar cuaca.

  • Turbulensi di Dalam Awan

Terjadi ketika pesawat terbang melalui awan-awan seperti awan kumulonimbus yang mengandung arus naik dan turun yang kuat. Efek dari turbulensi pada penerbangan bisa bervariasi, dari sedikit goncangan yang hampir tidak terasa hingga goncangan yang sangat kuat yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang dan kerusakan ringan pada pesawat.

Pilot dan sistem navigasi pesawat dilengkapi dengan teknologi dan prosedur untuk mendeteksi dan menghindari turbulensi sejauh mungkin, serta memberikan informasi kepada penumpang tentang kemungkinan terjadinya turbulensi selama penerbangan.

  • Turbulensi Wake Terjadi di belakang pesawat lain

Pesawat menciptakan pusaran udara di ujung sayapnya, yang dapat menyebabkan turbulensi bagi pesawat yang terbang di belakangnya.

Oleh karena itu, jarak antarpesawat harus diperhatikan dengan baik oleh petugas lalu lintas udara untuk mencegah terjadinya turbulensi jenis ini.

Screenshot 2024 05 27 115705

Pada umumnya, turbulensi pada pesawat adalah hal yang wajar terjadi dalam penerbangan. Meskipun dapat menimbulkan ketidaknyamanan, pesawat dirancang untuk dapat menghadapinya dengan aman.

Pilot dan awak pesawat juga dilatih untuk menghadapi dan mengatasi turbulensi. Selama turbulensi, penting bagi penumpang untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk keselamatan yang diberikan oleh awak pesawat.

Baca berita lainnya di Infotangerang.id dan Tangselife.com

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor