Infotangerang.id- Yen Jepang merosot di bawah level 160 terhadap dolar AS pada Rabu 26 Juni, mencapai posisi terendah dalam 38 tahun pada Jumat, 28 Juni 2024.

Pada satu titik hari Rabu 26 Juni itu, dolar AS diperdagangkan di 160,05 yen, mencatat level terlemah mata uang Jepang sejak 29 April.

Hal ini karena pembelian yang dipicu oleh harapan perbedaan suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat yang tetap besar.

Pada 29 April, ketika dolar AS mencapai 160,24 yen, mencatat level tertinggi dalam 34 tahun.

Melansir dari liputan 6, Pemerintah Jepang dan Bank of Japan mengkonfrimasi melakukan intervensi pasar dengan mengeluarkan sekitar 9,8 triliun yen untuk mendukung mata uang mereka.

Dong Chen dari bank swasta Swiss Pictet, sebagai Kepala Strategi dan Kepala Penelitian Asia, menyatakan keyakinannya bahwa Yen kemungkinan akan terus melemah meskipun ada ancaman intervensi dari pejabat Jepang.

Menurutnya, pemerintah Jepang sebenarnya tidak bisa berbuat banyak dalam mengendalikan Yen, sebuah realitas yang telah ditunjukkan oleh pasar.

Meskipun telah ada berbagai upaya intervensi baik secara verbal maupun nyata dari Kementerian Keuangan Jepang di masa lalu, namun belum berhasil menghentikan penurunan nilai Yen.

Dong menjelaskan bahwa situasi ini dipengaruhi oleh perbedaan suku bunga yang signifikan antara AS dan Jepang, yang kemungkinan akan membuat Yen tetap lemah kecuali perbedaan ini dapat dikurangi secara nyata.

Menutur LSEG, Karena hal itulah, pada hari ini Jumat, 28 Juni, nilai Yen Jepang melewati angka 161 terhadap dular AS untuk pertama kalinya sejak 1986, serta mencapai level tertinggi 161,27.

Khawatir Terhadap Pergerakan Valas

Nilai tukar Yen yang menempati posisi terlemah sejak 38 tahun terkahir ini, membuat pihak berwenang sangat prihatin tentang dampak pergerakan valuta asing yang cepat dan sepihak pada pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki, dalam konferensi pers rutin, menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi pergerakan yang berlebihan pada nilai mata uang.

Beliau menegaskan komitmen untuk menjaga kepercayaan terhadap Yen Jepang.

Mengutip dari Reuters, Suzuki mengatakan bahwa pemerintah sedang memantau dengan cermat perkembangan di pasar valuta asing dengan tingkat kepentingan yang tinggi.

Dia menekankan bahwa upaya untuk terus mendorong reformasi fiskal adalah sangat penting.

Meskipun imbal hasil US Treasury turun dalam perdagangan semalam dan data menunjukkan kenaikan harga konsumen yang solid di Tokyo, nyatanya pelemahan yen tetap tidak terhenti.

Pejabat Kementerian Keuangan telah meningkatkan peringatan terhadap pelemahan yen Jepang minggu ini, menandakan kesiapan untuk melakukan intervensi di pasar mata uang.

Otoritas Jepang saat ini menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengendalikan penurunan tajam nilai yen.

Para pedagang sedang memusatkan perhatian pada perbedaan suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow