Infotangerang.id– Media sosial sedang ramai dengan unggahan mengenai weton tulang wangi yang terkait dengan malam 1 Suro.
Istilah ini biasanya muncul menjelang tanggal 1 Suro dalam kalender Jawa.
Pada tahun 2024 ini, 1 Suro jatuh pada esok hari Minggu, 7 Juli, sedangkan malam 1 Suro akan dimulai setelah matahari terbenam hari ini pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Sura atau Suro adalah nama bulan yang menandai peringatan tahun baru Jawa.
Satu Suro jatuh bersamaan dengan bulan pertama Muharam dalam kalender Hijriah.
Lalu sebenarnya apa itu weton tulang wangi yang muncul saat 1 Suro? Berikut penjelasannya.
Apa itu Weton Tulang Wangi?
Menurut Gramedia.com, weton adalah penanggalan Jawa yang mencatat hari kelahiran seseorang berdasarkan lima pasarannya: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Di dalam budaya Jawa, weton tidak hanya sebagai penanda hari lahir, tetapi juga digunakan untuk menilai kepribadian serta menghitung hari-hari baik dan buruk.
Salah satu weton yang dianggap istimewa adalah Weton Tulang Wangi, yang dipercaya memiliki kelebihan tersendiri dalam konteks ini.
Menurut Intisari Online, weton tulang wangi adalah weton yang memiliki daya tarik yang kuat dan ditandai dengan kehadiran aura atau aroma khas yang menarik perhatian makhluk gaib.
Oleh karena itu, weton tulang wangi dipercaya sebagai salah satu weton yang paling sensitif terhadap keberadaan makhluk gaib di sekitarnya.
Jika dikaji berdasarkan pandangan akademisi, weton tulang wangi lebih kepada ekspresi kepercayaan masyarakat dalam menyambut 1 Suro atau 1 Muharram sebagai awal Tahun Baru Islam..
Melansri dari Kompas.com, Sahid Teguh Widodo, Kepala Pusat Unggulan Iptek Javanologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menyatakan kepercayaan ini, termasuk malam 1 Suro, mencerminkan praktek self-cultivation atau upaya budidaya diri untuk mempersiapkan diri menghadapi hal-hal baru, khususnya dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Dia menyatakan bahwa keyakinan terhadap weton tulang wangi timbul karena budaya Jawa tidak hanya berfokus pada aspek antropologi, tetapi juga kosmologi, yang menganggap bahwa individu Jawa sebagai bagian dari semesta alam.
Sahid menjelaskan bahwa weton tulang wangi memiliki berbagai kategori.
Seperti Sabtu Wage dan Sabtu Legi, yang dianggap istimewa dalam kepercayaan masyarakat Jawa.
Waktu-waktu tersebut sering kali ditandai dengan berbagai gejala seperti pegal-pegal, perasaan emosional, gelisah, dan lainnya.
Daftar Weton Tulang Wangi
Melansir dari kompas.com, Tundjung Wahadi Sutirto, budayawan dan dosen Program Studi Ilmu Sejarah di UNS Surakarta, menyatakan bahwa orang yang memiliki weton tulang wangi cenderung memiliki daya tarik yang kuat.
Hal tersebut juga kadang-kadang melibatkan pengalaman dengan alam gaib.
Dia menambahkan bahwa individu dengan weton tulang wangi ini memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan, baik yang terlihat maupun yang tidak kasat mata.
Tundjung Wahadi Sutirto, kemudian menyebutkan ada banyak weton yang termasuk tulang wangi, yakni:
- Senin Kliwon
- Senin Wage
- Senin Pahing
- Selasa Legi
- Rabu Kliwon
- Rabu Pahing
- Kamis Wage
- Sabtu Wage
- Sabtu Legi
- Minggu Pon
- Minggu Kliwon
Hubungan Weton Tulang Wangi dengan Malam 1 Suro
Masyarakat Jawa meyakini bahwa Satu Suro adalah malam yang sarat dengan hal-hal mistis, di antaranya kepercayaan bahwa roh para leluhur akan mengunjungi dunia ini.
Selain itu, weton tulang wangi juga diyakini mampu menarik makhluk halus, sehingga sering kali terjadi pertemuan atau interaksi antara weton ini dengan roh-roh tersebut.
Salah satu efeknya adalah bahwa pemilik weton tulang wangi dapat menyerap energi negatif.
Oleh karena itu, pada saat Satu Suro, disarankan bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
3 Komentar