Infotangerang.id– Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan tahunan yang terkait dengan kelahiran Rasulullah SAW, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan beliau semasa hidup.
Informasi mengenai peringatan Maulid Nabi tahun 2024 tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.
Lantas, Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 kapan dilaksanakan dan jatuh pada tanggal berapa?
Berikut ini penjelasan mengenai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 Kapan?
Asal Usul Istilah Maulid Nabi Muhammad SAW
Sebelum membahas mengenai kapan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan, penting untuk mengetahui bagaimana asal usulnya terlebih dahulu.
Melansir dari situs resmi Kementerian Agama, Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dilaksanakannnya Maulid Nabi ini adalah untuk mengingat kembali sejarah dan perjuangan hidup Rasulullah SAW.
Peringatan ini jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam kalender Hijriah.
Istilah “Maulid Nabi” terdiri dari dua kata dalam bahasa Arab: “Maulid” yang berarti “lahir” atau “kelahiran,” dan “Nabi” yang merujuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan atas kelahiran Rasulullah SAW.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Berdasarkan buku Sirah Nabawiyah karya Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol’ahji, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun Gajah.
Disebut tahun Gajah karena saat itu terjadi peristiwa besar di Makkah, ketika Makkah sedang diserang oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah bin Shabah.
Perlu dicatat bahwa pada saat itu penanggalan hijriah belum ditetapkan.
Dalam buku ‘Sejarah Maulid Nabi’ karya Ahmad Sauri, yang dikutip dari situs NU, disebutkan bahwa peringatan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim di Arab sejak tahun kedua hijriah.
Informasi ini merujuk pada kitab Nuruddin Ali, ‘Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.’
Dalam catatan tersebut, diceritakan bahwa Khaizuran, ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid, pada tahun 170 H/786 M, tiba di Madinah dan memerintahkan penduduk untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Khaizuran juga mengunjungi Makkah dan memberikan perintah yang sama kepada penduduk setempat, tetapi perayaannya dilakukan di rumah-rumah mereka.
Khaizuran adalah sosok berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu suaminya, Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas, serta putranya, Khalifah al-Hadi dan Khalifah al-Rasyid.
Pengaruh besar Khaizuran berhasil menggerakkan masyarakat Muslim di Arab untuk merayakan Maulid Nabi.
Perayaan tersebut bertujuan agar ajaran, teladan, dan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam secara keseluruhan.
Meskipun hilal mengenai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah ada sejak tahun kedua hijriah, namun literatur lain menyebutkan bahwa peringatan Maulid Nabi yang dirayakan secara rutin baru mulai terbentuk beberapa abad setelah wafatnya Rasulullah.
Menurut berbagai sumber sejarah, peringatan ini pertama kali dirayakan secara resmi oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10 Masehi.
Mereka memperingati Maulid Nabi sebagai bagian dari kalender tahunan mereka, bersamaan dengan perayaan hari-hari penting lainnya dalam Islam.
Namun, tradisi Maulid Nabi yang lebih mendekati bentuk perayaan yang kita kenal saat ini mulai muncul pada abad ke-12 Masehi, di kota Irbil (sekarang di Irak).
Peringatan ini diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi dan saudara sepupunya, Raja Muzaffar al-Din al-Kaukabri, dengan tujuan untuk menggalang semangat umat Islam dalam menghadapi Perang Salib.
Acara ini diadakan dengan sangat meriah, melibatkan pembacaan Sirah Nabawiyah, doa, dan pembagian makanan.
Seiring berjalannya waktu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kemudian diadopsi dan menjadi tradisi rutin di berbagai wilayah Muslim.
Meski awalnya hanya dilakukan oleh kalangan tertentu, peringatan ini lambat laun menyebar ke seluruh dunia Islam dan menjadi acara tahunan yang dilaksanakan secara rutin oleh umat Islam di berbagai negara hingga saat ini.
Maulid Nabi Muhammad SAW Kapan?
Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tahun pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI, 12 Rabiul Awal 1446 H jatuh pada tanggal 16 September 2024.
Pemerintah juga telah menetapkan tanggal tersebut sebagai peringatan Maulid Nabi melalui SKB 3 Menteri (Menteri PANRB, Menteri Agama, dan Menaker) Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023.
Hari peringatan Maulid Nabi ditetapkan sebagai hari libur nasional, yang ditandai dengan tanggal merah.
Oleh karena itu, Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini akan jatuh pada hari Senin, 16 September 2024.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
2 Komentar