Infotangerang.id- Perjuangan Ni Nengah Widiasih, atlet angkat beban Indonesia di Paralimpiade 2024 patut dibanggakan.
Meskipun ia mengakhiri kompetisi di posisi kelima di kelas -41 kg putri, dengan angkatan 101 kg, perjuangan dan dedikasinya untuk Indonesia patut diapresiasi.
Atlet berusia 31 tahun ini telah tampil di empat Paralimpiade berturut-turut dari 2012 hingga 2024 dan sudah mempersembahkan medali perak serta perunggu untuk Indonesia di ajang sebelumnya.
Ia mengungkapkan bahwa cedera bahu yang dideritanya beberapa bulan lalu memengaruhi performanya.
Namun, Ni Nengah Widiasih menegaskan bahwa ia tidak ingin menggunakan cedera tersebut sebagai alasan atas hasil yang diraihnya di Paralimpiade 2024.
Cedera bahu yang dialaminya beberapa waktu lalu menjadi tantangan besar. Namun, ia tidak menyerah. Ia tetap berlatih keras, berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Ni Nengah Widiasih Minta Maaf karena Belum Berhasil Bawa Medali
“Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia karena tidak bisa meraih medali. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi cedera bahu saya sangat mengganggu,” tutur Ni Nengah Widiasih.
Perjuangan Ni Nengah Widiasih membuktikan bahwa ia tidak pernah menyerah. Ia terus berjuang, terus berlatih, terus bermimpi. Ia percaya bahwa setiap perjuangan akan membawanya lebih dekat pada kesuksesan.
“Saya tidak akan menyerah. Saya akan terus berjuang, terus berlatih, terus bermimpi. Saya percaya bahwa setiap perjuangan akan membawakan hasil yang baik,” ujar Ni Nengah Widiasih.
“Saya berharap bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Saya ingin menunjukkan bahwa kita semua bisa berprestasi, tidak peduli apa pun tantangan yang kita hadapi,” kata Ni Nengah Widiasih.
Ia berharap proses pemulihan cedera dapat berjalan dengan baik sehingga bisa terus memberikan prestasi terbaik di masa mendatang.
Prestasi yang ditorehkan Widiasih tetap menjadi bukti nyata bahwa dedikasi dan semangat atlet disabilitas Indonesia tidak pernah padam, dan perjuangan Ni Nengah Widiasih di Paris menjadi inspirasi bagi generasi atlet Indonesia berikutnya.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
1 Komentar