Infotangerang.id – Polisi berhasil menangkap orang yang diduga melakukan penculikan anak di Serpong Utara, Tangerang Selatan.
AKP Alvino Cahyadi, Kasat Reskrim Polres Tangsel, melaporkan penangkapan tersebut. Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
“Benar, pelaku penculikan anak berhasil di tangkap di sekitar Alam Sutera. Sementara kami terus menyelidiki alasan,” ujar dia, Selasa, 10 September 2024.
Semua orang tahu bahwa kasus penculikan anak yang terjadi berulang kali di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sangat mengganggu masyarakat. Tiga kasus penculikan terjadi dalam dua bulan terakhir. Yang terbaru terjadi pada Minggu, 8 September 2024, di Jelupang, Kecamatan Serpong Utara.
Kronologi Kasus Penculikan Anak di Tangsel
Seorang ibu yang berusia 36 tahun yang menjadi korban penculikan anak di Serpong Utara mengatakan bahwa anaknya telah kembali ke rumah. Namun, kasus tersebut masih dalam proses hukum di Mapolres Tangerang Selatan.
“Pelakunya telah ditangkap, dan proses hukum masih berlanjut. Ketemu lagi, dia dibawa oleh polisi lewat depan saya. Tidak mungkin bagi kami untuk bertemu dengan petugas polisi segera karena takut kami akan melakukan tindakan kekerasan. Saya berada di kantor polisi selama seharian kemarin karena prosesnya masih berlangsung. Itu benar Gojek; akun asli sekarang mudah ditemukan,” ujarnya saat dijumpai di rumahnya, Selasa (10/9).
Menunjukkan urutan penculikan anaknya. Anak K (11) dan dua rekannya dicegat oleh pelaku saat kembali dari tempat penyewaan sepeda listrik di dekat Perumahan Vila Mutiara. Pada awalnya, pelaku memberi mereka tumpangan.
Pelaku penculikan anak kemudian menurunkan dua anak di tengah jalan dan meminta K membantu membawa tas koper dengan diimingi uang Rp 20 ribu.
“Setelah mengembalikan sepedanya di tengah jalan, anak itu ditemani oleh seorang bapak gojek yang memberinya tumpangan untuk diantar pulang, tetapi di tengah perjalanan, dua teman anak saya diturunkan di makam dekat sekolah. Setelah itu, anak saya dibawa dengan iming-iming mendapatkan uang dua puluh ribu untuk membantunya membawa tas. Tapi setelah itu, anak saya dibawa sampai jam satu pagi,” ungkapnya.
A akhirnya memutuskan untuk memberi tahu ayahnya bahwa dia dibawa berkeliling sembari mengantar paket makanan melalui internet ke daerah Setu. Dia menyatakan bahwa setelah pemeriksaan visum K, tidak ada luka pada korban. Namun, A enggan menceritakan sesuatu.
“Pelaku memberi tahu anak saya, ‘Jangan cerita ke siapa-siapa.’ Oleh karena itu, dia tiba di taman kota 2 Tangsel. Dia pergi ke mana-mana. Tidak, kami telah menerima visum dan tidak ada cedera. Namun, ada sesuatu. Selain itu, kami tidak dapat memberi tahu media tentang apa yang dilakukan anaknya. Oleh karena itu, hal ini mendorong kami untuk melaporkan,” ucapnya.
Sebagai informasi, kondisi A saat ini secara bertahap membaik setelah peristiwa tersebut. Sangat mungkin bahwa sang anak akan kembali ke sekolah pada hari berikutnya.
“Sudah siap untuk bermain dan makan. Saat tiba, dia merasa sedih karena kami memberinya waktu untuk bersendirian, tanpa diminta. Tidak mau berbicara saat di kantor polisi, jadi dia dan ayahnya diajak pergi untuk nyari makan sambil ditanya secara bertahap. Mungkin jika dia berbicara dengan polisi, mereka tidak akan berani,” ungkapnya.
“Sama ayahnya hanya ingin sedikit terbuka. Saya masih ingin pergi ke sekolah. Kami telah pergi ke polisi selama dua hari ini, jadi saya mungkin sudah mulai kesekolah besok. Kelas Lima SD,” pungkasnya
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife