Infotangerang.id– Bedah buku Arda eks Naff yang diselenggerakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Tangerang Selatan dalam rangkaian literatif Festival, sukses digelar.
Literatif Festival yang diadakan oleh DPK ini diselenggeakan selama empat hari, yakni pada 9-12 September 2024 di Kantor DPK Tangsel Jalan Ciater Raya Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong.
Dihari kedua penyelenggaraan Literatif Festival pada Selasa, 10 September 2024, ada agenda bedah buku Arda eks Naff dalam acara bertajuk “Book Talk & Meet n Greet Penulis”.
Suami dari Tantri Kotak tersebut membedah karyanya yang kali ini berupa buku dengan judul “Pelabuhan Terakhir” yang telah terbit sejak 2023 lalu.
Lalu apa saja isi dari buku Arda eks Naff tersebut? Berikut ini penjelasannya.
Bedah Buku Arda Eks Naff “Pelabuhan Terakhir”
Melalui pernyataan resminya, Arda menyampaikan bahwa ia merasa ada perbedaan yang cukup mendasar ketika ia berkarya di bidang musik dengan dunia literasi.
Pria bernama lengka Hatna Danarda ini juga mengungkapkan bahwa ia merasa lebih dekat dengan para fansnya yang turut hadir diacara bedah bukunya, dari pada ketika ia di panggung menggelar konser dengan ratusan orang.
“Saya ketemu sama 50 orang tapi mereka nyimak tuh seneng banget saya, jadi olahraga juga buat saya wow, saya anggap sebagai kawan-kawan baru, beda banget dengan panggung ketemu dengan ribuan orang, kalo buku orang lebih dalam,” ujar Arda eks Naff saat dalam pernyataan resminya pada Selasa, 10 September 2024.
Dalam bukunya, Arda eks Naff menceritakan tentang lika-liku saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Lelaki yang berusia 36 tahun tersebut juga mengungkapkan bahwa dalam buku “Pelabuhan Terakhir”, tak hanya ngisahkan tentang asmara, tetap juga menceritakan dinamika hubungan anak dengan orang tuanya, tentang mimpi, hidup, serta karir.
Arda mengamati bahwa di zaman sekarang banyak anak muda yang mudah merasa takut, seperti takut menikah, takut gagal, dan ketakutan lainnya. Menurut Hatna Danarda, energi ketakutan ini tidak baik.
Dalam acara bedah buku Arda eks Naff di Literatif Festival 2024, ia mengingatkan para pembaca bahwa kegagalan dan keberhasilan adalah bagian dari kehidupan.
“Bagian dari hidup itu memang ada yang gagal dan ada yang berhasil. Kita ini tidak dilatih untuk tidak kecewa, karena kekecewaan pasti akan datang, dan buku ini akan menjadi teman bagi mereka yang sedang merasa terpuruk,” ujar Arda.
Oleh karena itu, buku “Pelabuhan Terakhir” diharapkan bisa menjadi teman bagi mereka yang sedang mengalami masa sulit, untuk mengingatkan bahwa mereka tidak sendirian.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
1 Komentar