Infotangerang.id– Pada Rabu, 11 September 2024, Amerika Serikat akan memperingati 23 tahun serangan 9/11 atau yang dikenal sebagai tragedi 11 September.
Pada tanggal tersebut, 23 tahun yang lalu, kelompok teroris al-Qaeda membajak empat pesawat komersial dan sengaja menabrakkannya.
Dua pesawat pertama, American Airlines Penerbangan 11 dan United Airlines Penerbangan 175, menabrak Menara Utara dan Menara Selatan World Trade Center di New York pada pukul 08.46 dan 09.03 pagi.
Akibat tragedi tersebut, semua bangunan yang ditabrak terbakar, menjebak orang-orang dilantai atas, serta kota New York terselimuti asap.
Dalam waktu kurang dari 2 jam, akhirnya kedua menara setinggi 110 lantai itu akhirnya runtuh.
Pesawat ketiga, American Airlines Penerbangan 77, yang berangkat dari Bandara Internasional Dulles di Virginia, menghantam Pentagon pada pukul 09.37 pagi.
Pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, yang lepas landas dari Newark, New Jersey, jatuh di sebuah lapangan di Shanksville pada pukul 10.03 pagi setelah para penumpang melawan para pembajak dan mencoba merebut kembali kendali pesawat.
Jumlah Korban Serangan 9/11
Secara keseluruhan, serangan 9/11 menewaskan 2.977 orang, tidak termasuk 19 pembajak.
Sebanyak 246 penumpang dan awak di keempat pesawat tewas dalam insiden tersebut.
Di Menara Kembar, total 2.606 orang kehilangan nyawa, baik saat serangan terjadi maupun setelahnya akibat cedera. Sementara di Pentagon, korban jiwa mencapai 125 orang.
Korban termuda dalam tragedi ini adalah Christine Lee Hanson, seorang anak berusia dua tahun yang tewas bersama kedua orang tuanya, Peter dan Sue, di salah satu pesawat.
Sementara itu, korban tertua adalah Robert Norton, yang berusia 82 tahun dan sedang bepergian bersama istrinya, Jacqueline, untuk menghadiri sebuah pernikahan.
Ketika pesawat pertama menabrak Menara Kembar, diperkirakan ada sekitar 17.400 orang di dalam gedung tersebut.
Tidak ada yang selamat dari zona di atas titik benturan di Menara Utara, namun 18 orang berhasil menyelamatkan diri dari lantai di atas zona benturan di Menara Selatan.
Korban tewas berasal dari 77 negara yang berbeda, termasuk 441 petugas penyelamat dari New York City.
Selain korban jiwa, ribuan orang terluka atau kemudian menderita penyakit akibat paparan bahan beracun dari puing-puing serangan, termasuk banyak petugas pemadam kebakaran yang bekerja di lokasi tersebut juga turut terdampak.
Kronologi Serangan 9/11
Tragedi yang terjadi pada 11 September 2001 tersebut merupakan serangan teroganisi yang dilakukan oleh kelompok teroris Al Qaeda.
Melansir dari lama 9/11 Memorial and Museum, teroro tersebut bermula dari pembajakan empat pesawat domestik berbeda pada Selasa, 11 September 2001, pada akhir musim panas.
Sekitar pukul 07.59 waktu setempat, American Airlines Penerbangan 11 yang memabawa 92 orang penumpang lepas landas dari Bandara Internasional Logan, Boston, Massachusetts ke Los Angeles, California.
Kemudian pada pukul 08.14, United Airlines Penerbangan 175 yang mengangkut 65 penumpang menyusul lepas landas dari Boston menuju Los Angeles.
Pada pukul 08.19, seorang pramugari di American Airlines Penerbangan 11 menyadari bahwa pesawat tersebut telah dibajak.
Ia segera menghubungi personel darat dan Biro Investigasi Federal (FBI) untuk memberi peringatan.
Sementara itu, American Airlines Penerbangan 77 lepas landas dari Bandara Internasional Dulles di Virginia menuju Los Angeles pada pukul 08.20 dengan 64 penumpang.
Salah satu teroris di Penerbangan 11 secara tidak sengaja mentransmisikan pesan dari penerbangan ke pengendali darat pada pukul 08.24, yang tampaknya merupakan upaya untuk berkomunikasi dengan kabin pesawat.
Pada pukul 08.40, pengendali lalu lintas udara di Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menginformasikan Northeast Air Defense Sector (NEADS) mengenai dugaan pembajakan Penerbangan 11.
Menanggapi situasi tersebut, NEADS segera memerintahkan peluncuran dua pesawat tempur untuk mencari dan membuntuti Penerbangan 11.
Namun, kedua pesawat tempur tersebut belum sempat lepas landas.
Di waktu yang hampir bersamaan, United Airlines Penerbangan 93 lepas landas dari Bandara Internasional Newark, New Jersey, menuju San Francisco, California, pada pukul 08.41.
Pesawat yang membawa 44 penumpang ini sebenarnya dijadwalkan terbang pukul 08.00, sama seperti penerbangan lainnya yang dibajak.
Pada pukul 08.46, para teroris di American Airlines Penerbangan 11 menabrakkan pesawat ke lantai 93-99 Menara Utara World Trade Center (WTC).
Akibatnya, semua orang di dalam pesawat serta ratusan orang di dalam gedung tewas.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran New York segera dikerahkan ke lokasi untuk memulai evakuasi Menara Utara.
Pada pukul 09.02, pihak berwenang awalnya menginstruksikan penghuni Menara Selatan WTC untuk tetap berada di dalam gedung, namun kemudian memerintahkan evakuasi penuh bagi semua orang di kedua menara.
Diperkirakan antara 10.000 hingga 14.000 orang sedang dievakuasi dari kedua gedung WTC.
Pada pukul 09.03, teroris di United Airlines Penerbangan 175 menabrakkan pesawat tersebut ke lantai 75-85 Menara Selatan WTC.
Pada pukul 09.08, FAA mengeluarkan larangan bagi semua penerbangan untuk lepas landas menuju Kota New York atau melintasi wilayah udaranya.
Kemudian, pada pukul 09.21, otoritas setempat memerintahkan penutupan semua jembatan dan terowongan di seluruh Kota New York.
Pada pukul 09.24, FAA memberitahu NEADS tentang kemungkinan pembajakan Penerbangan 77 setelah beberapa penumpang dan awak pesawat berhasil menghubungi keluarga mereka di darat.
Namun, kelompok teroris menabrakkan Penerbangan 77 ke Pentagon pada pukul 09.37, yang menyebabkan kematian 59 orang di dalam pesawat serta 125 personel militer dan sipil di Pentagon.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, FAA memberlakukan larangan bagi semua penerbangan menuju atau melintasi wilayah udara Amerika Serikat pada pukul 09.42.
Siapa Pelaku Penyerangan 9/11?
Penyerangan 9/11 dilakukan oleh jaringan ekstremis Islam yang dikenal sebagai al-Qaeda, dipimpin oleh Osama Bin Laden.
Al-Qaeda merencanakan serangan ini sebagai respons terhadap konflik di dunia Muslim.
Sebanyak 19 orang terlibat dalam pembajakan tersebut, dibagi menjadi tiga tim beranggotakan lima orang dan satu tim beranggotakan empat orang (di pesawat yang jatuh di Pennsylvania).
Setiap tim memiliki seorang anggota yang telah menerima pelatihan pilot di sekolah penerbangan di Amerika Serikat.
Lima belas dari pembajak adalah warga Saudi, sama seperti Bin Laden.
Dua lainnya berasal dari Uni Emirat Arab, sementara masing-masing satu berasal dari Mesir dan Lebanon.
Penangkapan Osama Bin Laden
Kurang dari sebulan setelah serangan, Presiden George W. Bush memerintahkan invasi ke Afghanistan untuk memburu al-Qaeda dan menangkap Bin Laden.
Namun, Bin Laden baru berhasil ditemukan dan dibunuh oleh pasukan AS di Pakistan pada tahun 2011.
Khalid Sheikh Mohammad, yang dianggap sebagai otak di balik serangan 9/11, ditangkap di Pakistan pada tahun 2003.
Ia ditahan di fasilitas AS di Teluk Guantanamo selama bertahun-tahun tanpa diadili, dan kini bersama dua pelaku lainnya telah menandatangani perjanjian pembelaan untuk menghindari hukuman mati.
Hingga kini, al-Qaeda masih aktif dan merupakan salah satu kelompok paling kuat di Afrika Sub-Sahara.
Dampak pada Dunia Penerbangan Setelah Serangan 9/11
Pembersihan “Ground Zero,” lokasi runtuhnya Menara Kembar, memakan waktu lebih dari delapan bulan.
Saat ini, sebuah tugu peringatan dan museum berdiri di lokasi tersebut, dan bangunan baru telah dibangun kembali dengan desain yang berbeda.
Salah satu bangunan yang selesai, One World Trade Center atau “Freedom Tower,” memiliki tinggi 541 meter, melebihi Menara Utara yang asli.
Di Pentagon, proses rekonstruksi selesai kurang dari setahun, dengan staf yang kembali bekerja pada Agustus 2002.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife