Infotangerang.id- Sebuah daycare di Tangerang dilaporkan ke kepolisian usai diduga melakukan kekerasan terhadap anak dari lawyer bernama Muhammad Rizki Firdaus.
Kasus kekerasan tersebut terjadi di salah satu tempat penitipan anak ternama yang ada di wilayah BSD, Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Dilansir Tangselife.com, Muhammad Rizky Firdaus yang dikenal sering menangani kasus kekerasan terhadap anak sekaligus orang tua dari anak tersebut melaporkan kasus daycare di Tangerang ini ke Polres Tangerang Selatan pada Minggu, 29 September 2024.
Curiga Anaknya Alami Luka Cakar
Kasus kekerasan pada anak ini bermula ketika Rizki dan istri menjemput buah hatinya pada Rabu, 25 September 2024 lalu.
Saat itu ia terkejut melihat buah hatinya mengalami luka cakar di bagian wajah yang berada di bawah matanya.
Awalnya ia tak mengetahui penyebab luka tersebut. Namun mereka merasa ada yang janggal sehingga menanyakan hal tersebut pada pihak daycare.
Namun pihak daycare menjelaskan bahwa buah hati Rizki dan suami sempat menangis seharian sampai menyakar dirinya sendiri.
“Ini bagi istri saya dengan keilmuan basic skill-nya, tidak ada anak yang ingin melukai dirinya sendiri. Bahkan, kita orang dewasa nggak mungkin,” kata Rizki.
Cek CCTV Daycare di Tangerang Tersebut
Dari kejanggalan itu, Rizki langsung mengecek kamera CCTV untuk memastikan penyebab luka di wajah anaknya tersebut.
“Ternyata dari jam 12.51 sampai 13.03 kalau tidak salah, dari CCTV tersebut anak kami jadi korban kekerasan oleh anak lainnya sebanyak 8 kali kurang lebih,” jelasnya.
Rizki mempermasalahkan respons daycare di Tangerang itu tak berusaha melerai kegaduhan anak-anak tersebut.
“Pertanyaannya kok anak yang melakukan itu kepada anak saya tidak dilerai,” tanya Rizki.
Selain itu, Rizki juga mempertanyakan keberadaan aplikasi sistem pelaporan anak pada tempat penitipan anak tersebut.
Menurutnya, tak ada laporan apapun terkait kondisi dan sesuatu yang terjadi pada anaknya.
Satu hari berselang, Rizki dan istrinya masih beritikad baik untuk meminta klarifikasi pada pihak daycare di Tangerang terkait kejadian itu.
Namun lagi-lagi, pihak tempat penitipan anak tersebut masih teguh bahwa luka tersebut bukan disebabkan oleh anak lain.
Lantaran tak ada klarifikasi yang jelas, Rizki memutuskan untuk membawa kasus kekerasan pada anak ke ranah pidana.
Setelah itu pihak daycare di Tangerang tersebut baru mengirimkan pernyataan permintaan maaf.
Meskipun pihak penitipan anak tersebut telah meminta maaf, Rizki tak akan mengubah keputusannya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak daycare di Tangerang terkait kasus tersebut.