Infotangerang.id- Proyek Tol Trans Sumatera bakal tetap berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui, jalan tol yang memiliki panjang 2.704 km namun baru terhubung kurang dari setengahnya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Triono Junoasmono menyebut pembangunan jalan tol Trans Sumatera tetap berjalan.
“Kan dibagi berapa tahap, tahap sekarang backbone yang kita utamakan. Sekarang lagi kita nyelesaikan yang di Sumsel, Jambi. Ya mudah-mudahan setelah ini kita akan teruskan dari Jambi, Rengat, Rengat ke Pekanbaru,” kata Triono.
Selanjutnya proyek ini bakal terus berlanjut, termasuk rute di jalan lainnya.
“Lalu ada Palembang-Betung nanti kita kerjakan juga. Ya nanti yang akan diteruskan itu, Jambi-Rengat, Rengat-Pekanbaru,” lanjutnya.
Hutama Karya Gunakan Bantuan AI dalam Perencanaan Tol Trans Sumatera
PT Hutama Karya (Persero) melakukan inovasi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam perencanaan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dan mengoptimalkan SDM dalam mengimplementasikan AI tersebut.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, pemanfaatan AI dalam perencanaan JTTS sudah diterapkan perusahaan sejak 2018 melalui Teknologi Penentuan Trase Jalan Tol.
Itu dilakukan secara otomatis pada rencana pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Padang Seksi Pangkalan-Payakumbuh, dan Seksi Payakumbuh-Sicincin.
“Penggunaan AI dalam perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera terus dilakukan hingga kini ke ruas-ruas baru yang akan digarap oleh Hutama Karya. Seperti ruas Dumai-Sp Sigambal-Rantau Prapat, Rantau Prapat-Kisaran, dan Pelabuhan Panjang-Lematang,” ujar Adjib.
Lebih lanjut, Adjib menyampaikan, penerapan teknologi AI dalam penentuan trase jalan tol secara otomatis ini menggunakan data masukan berupa desain geometrik jalan, topografi, tata guna lahan, dan biaya.
Dari data tersebut kemudian AI melakukan analisis kemungkinan ratusan hingga ribuan kombinasi trase jalan tol dan kemudian menampilkan alternatif trase jalan tol yang terbaik.
Implementasi AI ini dilakukan pada tahapan awal sebelum dilakukan kajian kelayakan dimana trase jalan tol belum terdefinisi.
Total Investasi Senilai Rp 20 Miliar
“Sementara pemanfaatan AI teknologi UAV LiDAR, saat ini baru dimiliki dan diimplementasikan oleh Hutama Karya. Teknologi ini dapat memberikan efisiensi yang cukup besar baik dari segi waktu hingga 88 persen, maupun biaya hingga 48 persen. Dalam pemetaan JTTS dibanding metode konvensional menggunakan metode terestrial. Sehingga proses perencanaan jalan tol dapat dilakukan lebih cepat dan efisien dengan tetap mempertahankan kualitas yang ekselen,” bebernya.
Fitur AI pada UAV yang digunakan dapat meningkatkan safety dari pengoperasian UAV.
AI memungkinkan UAV melakukan take off, terbang, hover dan landing secara otomatis. Selain itu, UAV juga dapat melakukan pengambilan keputusan jika ditemui bahaya seperti kondisi cuaca yang kurang baik, halangan pada jalur terbang hingga sistem elektronik yang bermasalah.
Total biaya investasi untuk penerapan kedua teknologi ini sebesar Rp 20 miliar.
Untuk memastikan implementasinya berjalan optimal, Hutama Karya menyiapkan program peningkatan SDM yang efektif melalui pelatihan dan pendampingan oleh expert, meningkatkan fasilitas dan kualitas infrastruktur IT yang kompatibel dengan AI, hingga melakukan sosialisasi kepada stakeholder internal dan eksternal.