INFOTANGETANG.ID– Pendaftaran beasiswa LPDP (Lembaga Pengelilal Dana Pendidikan) akan dibuka pada Janurai 2025 mendatang.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para calon mahasiswa ataupun anak bangsa yang ingin melanjutkan studi perguruan tingginya melalui program beasiswa tersebut.
Sebagai informasi, beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diberikan oleh LPDP yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Keuangan yang mengelolal dan pendidikan.
LPDP ini termasuk pula mengatur Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) untu program beasiswa bagi anak bangsa yang ingin menempuh pendidikan tingkat tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.
Sama seperti tahun sebelumnya, rangkaian seleksi beasiswa LPDP ini akan dilaksanakan dua kali dalam satu tahun.
Adapun untuk pendaftaran pada tahap kedua akan dibuka pada Juni 2025 mendatang.
Kapan Beasiswa LPDP 2025 Dibuka?
Program beasiswa dari LPDP ini selalu rutin dibuka setiap tahunnya selama dua periode di awal tahun serta di pertengahan tahun.
Untuk pembukaan program beasiswa periode pertama tahun 2025 nanti, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto menuturkan bahwa program tersebut akan dibuka mulai pada bulan Januari 2025.
Meski begitu, pernyataan tersebut belum didukung oleh jadwal detail terkait tanggal yang masih harus menunggu pengumuman lebih lanjut.
Namun, jika melihat dari periode sebelumnya, beasiswa LPDP ini akan dibuka dalam dua batch selama satu tahun, yakni:
- Batch satu akan dibuka dari tanggal 11 Januari hingga 12 Februari
- Batch dua akan dibuka dipertengahan tahun muladi dari tanggal 19 Juni hingga 18 Juli.
Meskipun untuk saat ini kepastikan tanggal pendaftaran porgram beasiswa LPDP 2025 belum pasti, para calon pendaftar bisa mengecek jadwalnya secara berkala dari sekarang.
Jadwal seleksi program beasiswa ini bisa dilihat di situs resmi LPDP, atau bisa melalui tautan https://lpdp.kemenkeu.go.id/en/beasiswa/pendaftaran-beasiswa/.
Syarat Daftar Beasiswa LPDP 2025
Program beasiswa ini merupakan salah satu program unggulan dari pemerintah Indonesia untuk mendukung pendidikan tinggi bagi putra dan putri bangsa.
Oleh karena itu untuk bisa mengikuti program beasiswa ini, calon pendaftar perlu memahami proses pendaftaran dan memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditetapkan.
Berikut ini syarat umum dan syarat khusus yang harus dipersiapkan untuk bisa mendaftar beasiswa ini, yakni:
Syarat Umum:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Telah menyelesaikan jenjang pendidikan D4 atau S1 untuk mendaftar program beasiswa jenjang master, S2 untuk jenjang doktor, atau D4/S1 langsung doktor.
3. Tidak diperkenankan mendaftar untuk jenjang pendidikan yang sama dengan yang telah diselesaikan sebelumnya (misalnya, lulusan S2 tidak dapat mendaftar program S2 lagi).
4. Lulusan dokter spesialis/subspesialis bisa menggunakan transkrip nilai sebagai bukti pemenuhan syarat IPK.
5. Lulusan dari luar negeri wajib melampirkan hasil penyetaraan ijazah dan konversi IPK dari Kementerian Pendidikan.
6. Pendaftar yang masih menempuh pendidikan dapat mendaftar dengan syarat khusus, yaitu menyerahkan surat pengunduran diri dari program studi yang sedang dijalani.
7. Menyertakan surat rekomendasi dari tokoh masyarakat atau akademisi yang relevan.
Syarat Khusus:
1. Memilih kampus dan program studi yang sesuai dengan ketentuan LPDP.
2. Program beasiswa ini tidak berlaku untuk kelas eksekutif, kelas karyawan, program jarak jauh, atau kelas khusus lainnya yang tidak memenuhi ketentuan LPDP.
3. Menyetuju dan menandatangani surat pernyataan yang disediakan oleh LPDP.
4. Menulis esai mengenai profil diri, komitmen untuk kembali ke Indonesia, rencana setelah studi, dan rencana kontribusi bagi pembangunan Indonesia.
Cara Daftar Beasiswa LPDP 2025
Untuk bisa mendaftar beasiswa LPDP, calon pendaftar bisa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Daftarkan diri secara online melalui situs pendaftaran beasiswa LPDP di https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/
2. Lengkapi dan unggah semua dokumen yang diperlukan dalam aplikasi pendaftaran.
3. Pastikan untuk mengirimkan aplikasi pendaftaran agar mendapatkan kode registrasi/pendaftaran.
Adapun dokumen yang harus disiapkan yakni:
– Data pribadi dan kartu identitas (KTP).
– Ijazah S1/S2 atau Surat Keterangan Lulus (SKL).
– Transkrip akademik S1/S2.
– Dokumen penyetaraan ijazah dan konversi IPK (untuk lulusan luar negeri).
– Sertifikat bahasa asing yang masih berlaku.
– Surat Penerimaan (LoA) Tanpa Syarat dari universitas tujuan.
– Surat rekomendasi dari tokoh masyarakat atau akademisi.
– Surat pernyataan dan surat pengusulan dari pejabat (khusus untuk PNS/TNI/POLRI).
– Proposal penelitian (untuk program doktor).
– Publikasi ilmiah dan bukti pengalaman organisasi (jika ada).
Cakupan Dukungan Biaya Program Beasiswa LPDP 2025
Nantinya bagi pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi program beasiswa ini akan diberikan dukungan biaya yang meliputi:
- Biaya Pendidikan
- Biaya Pendukung
- Tunjangan Keluarga (khusus program doktor luar negeri)
- Biaya pendaftaran
- Biaya SPP/Tuition fee
- Tunjangan buku
- Biaya penelitian Tesis/Disertasi
- Biaya seminar internasional
- Biaya publikasi jurnal internasional
- Biaya transportasi
- Aplikasi Visa/Residence Permit
- Asuransi kesehatan
- Biaya hidup bulanan
- Biaya kedatangan
- Biaya keadaaan darurat (jika diperlukan)
Program ini tidak hanya menawarkan dukungan finansial saja, tetapi juga merupakan investasi masa depan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul lagi siap berdaya saing global.
Hal itulah yang menyebabkan alumni beasiswa LPDP yang telah lulus dari tempat pendidikannya diwajibkan untuk pulang dan mengabdi di tanah air.
Meski begitu, LPDP masih memberikan kesempatan bagi alumni yang ingin menunda kepulangan.
Kesempatan tersebut diberikan agar para alumni penerima beasiswa ini bisa mendapatkan peluang mengembangkan keilmuan dan memperluas jejeraing profesional.
Sementara kriteria untuk pengajuan izin penundaan kepulangan ini adalah:
1. Bekerja atau magang di perusahaan luar negeri selama dua tahun atau lebih.
2. Menempuh studi lanjutan baik dengan biaya dari LPDP maupun pihak lain.
3. Melakukan riset lanjutan atau pascadoktoral
4. Bekerja di lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, International Monetary Fund, dan sebagainya.