INFOTANGERANG.ID- Simak perbedaan PPDB dan SPMB di Tangerang yang mulai berlaku pada 2025/2026.
Menurut Mendikdasmen Abdul Mu’ti perubahan tersebut tidak semata-mata hanya berganti nama, melainkan memang ada hal baru dalam kebijakan tersebut.
Agar tak salah, mari simak perbedaan PPDB dan SPMB 2025 di Tangerang berikut.
Perbedaan PPDB dan SPMB
1. Jalur penerimaan
- PPDB: jalur zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua/wali, dan prestasi.
- SPMB: jalur domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi.
2. Persyaratan jalur zonasi dan domisili
- PPDB: Calon siswa yang mengikuti PPDB jalur zonasi harus berdomisili di dalam wilayah zonasi yang ditetapkan Pemda berdasarkan KK yang diterbitkan paling singkat satu tahun sebelum pendaftaran, atau surat keterangan domisili untuk keadaan tertentu, seperti bencana alam atau bencana sosial.
- SPMB: calon siswa yang berdomisili di dalam wilayah administratif yang ditetapkan oleh pemda sesuai dengan kewenangannya. Pada prinsipnya, jalur domisili bertujuan untuk mendekatkan domisili siswa dengan sekolah.
3. Perluasan sasaran jalur mutasi
- PPDB: Calon murid yang mengalami perubahan domisili karena mengikuti orang tua/wali yang berdinas atau dimutasi di luar daerah. Perpindahan tugas tersebut harus dibuktikan dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan.
- SPMB: Perbedaan PPDB dan SPMB dari jalur mutasi diperluas, tidak hanya calon murid yang berpindah domisili karena perpindahan tugas dari orang tua/wali. Anak guru yang merupakan calon siswa pada satuan pendidikan tempat orang tua mengajar juga termasuk.
4. Penambahan bidang prestasi non-akademik
- PPDB: Ditentukan oleh rapor yang dilampirkan dengan surat keterangan peringkat nilai rapor siswa dari sekolah asal dan/atau prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Akan tetapi tidak disebutkan bidang prestasi akademik dan/atau nonakademik yang dimaksud.
- SPMB: Bidang prestasi akademik dalam SPMB terdiri dari sains, teknologi, riset, inovasi, atau bidang akademik lainnya. Kemudian, bidang nonakademik meliputi seni, budaya, bahasa, olahraga, atau bidang non-akademik lainnya.
Selain itu, perbedaan PPDB dan SPMB lain dijelaskan Mendikdasmen, bahwa bidang kepemimpinan akan masuk ke dalam komponen prestasi non-akademik. Siswa yang aktif menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Praja Muda Karana (Karana), atau lainnya bisa menjadi pertimbangan bagi sekolah.
5. Perubahan kuota
Perbedaan PPDB dan SPMB berlaku ketentuan daya tampung sebagai berikut:
- SD: paling sedikit 70 persen (jalur zonasi), paling sedikit 15 persen (jalur afirmasi), paling banyak 5 persen (jalur perpindahan tugas orang tua/wali), dan tidak ada jalur prestasi.
- SMP: paling sedikit 50 persen (jalur zonasi), paling sedikit 15 persen (jalur afirmasi), paling banyak 5 persen (jalur perpindahan tugas orang tua/wali), dan sisa kuota untuk jalur prestasi.
- SMA: paling sedikit 50 persen (jalur zonasi), paling sedikit 15 persen (jalur afirmasi), paling banyak 5 persen (jalur perpindahan tugas orang tua/wali), dan sisa kuota untuk jalur prestasi.
Kuota siswa untuk tiap jenjang pendidikan dalam SPMB yakni:
- SD: paling sedikit 70 persen (jalur domisili), paling sedikit 15 persen (jalur afirmasi), paling banyak 5 persen (jalur mutasi), dan tidak ada jalur prestasi.
- SMP: paling sedikit 40 persen (jalur domisili), paling sedikit 20 persen (jalur afirmasi), paling banyak 5 persen (jalur mutasi), dan paling sedikit 25 persen (jalur prestasi).
- SMA: paling sedikit 30 persen (jalur domisili), paling sedikit 30 persen (jalur afirmasi), paling banyak 5 persen (jalur mutasi), dan paling sedikit 30 persen (jalur prestasi).
