INFOTANGERANG.ID- Waspada Leptospirosis di musim hujan, terlebih di wilayah rawan banjir.
Hal ini diungkapkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyakit yang kita kenal dengan infeksi air kencing tikus.
“Penyebaran leptospirosis meningkat lebih cepat. Sebab, air kencing tikus ini akan mengkontaminasi air banjir ke tanah, makanan, maupun benda-benda lain di sekitar tempat tinggal,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni.
Leptospirosis Sebabkan Demam hingga Pendarahan
“Adapun penularannya melalui kontak secara langsung atau tidak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi. Selama musim hujan ini, masyarakat diminta waspada terhadap penyakit leptospirosis. Karena berpotensi terjangkit penyakit tersebut terlebih pada wilayah rawan banjir,” ungkapnya dikutip web resmi Pemkot Tangerang.
Ia menjelaskan, penularan penyakit leptospirosis rata-rata tujuh sampai sepuluh hari sebelum timbulnya gejala klinis.
Adapun gejala yang timbul dari penyakit tersebut antara lain demam, nyeri kepala dan otot, batuk dengan atau tanpa darah hingga pendarahan.
“Terdapat beberapa kelompok yang berisiko tertular, yaitu korban banjir, petani, peternak, pekerja rumah pemotongan hewan dan pembersih selokan,” katanya.
Pencegahan Leptospirosis
Sejumlah pencegahan yang dapat dilakukan, kata dr. Dini seperti:
- Memperbaiki sanitasi dan penggunaan perangkap
- Vaksinasi pada hewan ternak
- Pemberian disinfeksi pada penampungan air
- Memakai pakaian khusus seperti sepatu boot dan sarung tangan juga dapat menghindari kontak dari tanah yang terkontaminasi.
Sementara untuk pengobatannya, pada kondisi ringan tidak memerlukan penanganan khusus dan akan sembuh sendiri dalam tujuh hari. Kalau kondisi berat, silakan melakukan pemeriksaan ke puskesmas agar diberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri.
