INFOTANGERANG.ID- Operasi bariatrik mungkin tidak asing lagi didengar, terlebih dengan banyaknya penderita obesitas yang memicu masalah kesehatan.
Obesitas bukan lagi sekadar masalah penampilan, melainkan kondisi medis kronis yang dapat memicu berbagai penyakit serius, mulai dari diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga beberapa jenis kanker.
Operasi Bariatrik akan lebih dalam dijelaskan Konsultan Bedah Digestif Eka Hospital BSD, dokter Handy Wing dalam artikel berikut.
Apa Itu Operasi Bariatrik?
Operasi Bariatrik, atau operasi penurunan berat badan, adalah serangkaian prosedur bedah yang dilakukan pada sistem pencernaan untuk membantu seseorang dengan obesitas ekstrem menurunkan berat badan.
Prosedur ini bekerja dengan membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung, mengurangi penyerapan kalori dan nutrisi, atau kombinasi keduanya.
Apa Manfaat Prosedur Bariatrik?
Manfaat bariatrik bukan hanya untuk penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa prosedur ini dapat secara signifikan memperbaiki atau bahkan mengatasi berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas, di antaranya:
Diabetes Tipe 2, penyakit jantung, sleep apnea atau gangguan tidur akibat obesitas, nyeri sendi, kesuburan, kualitas hidup.
Tujuan Bedah Bariatrik untuk Kesehatan:
- Mengurangi 55-70 persen kelebihan berat badan
- Kondisi tubuh lebih fit
- Mengatasi tekanan darah tinggi
- Mengontrol dan mengatasi penyakit diabetes.
Jenis Operasi Bariatrik yang umum dilakukan meliputi:
- Pengecilan lambung (sleeve gastrectomy): Sebagian besar lambung diangkat, menyisakan bentuk tabung atau “lengan” yang lebih kecil. Ini membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung dan juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.
- Bypass lambung Roux-en-Y (Roux-en-Y gastric bypass): Lambung dibagi menjadi kantong kecil dan langsung dihubungkan ke bagian tengah usus kecil. Ini membatasi asupan makanan dan mengurangi penyerapan kalori.
- Pemasangan balon lambung (gastric balloon): Sebuah balon silikon yang dikembangkan dengan cairan dimasukkan ke dalam lambung melalui endoskopi. Balon ini mengisi sebagian ruang di lambung, memberikan rasa kenyang lebih cepat dan prosedur ini bersifat sementara.
Beberapa Persyaratan untuk Operasi Bariatrik?
Tidak semua orang dengan kelebihan berat badan adalah kandidat yang tepat untuk operasi bariatrik. Biasanya, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk:
- Indeks Massa Tubuh (IMT): Umumnya, kandidat memiliki IMT 40 atau lebih, atau IMT 35 atau lebih dengan kondisi kesehatan terkait obesitas.
- Dilakukan oleh umur 17 hingga 65 tahun
- Riwayat upaya penurunan berat badan: Telah mencoba berbagai metode penurunan berat badan non-bedah tanpa hasil yang signifikan.
- Kondisi kesehatan secara umum: Termasuk tidak ada masalah jantung dan paru-paru, sehingga ukup sehat untuk menjalani operasi dan pemulihan.
- Komitmen: Bersedia untuk melakukan perubahan gaya hidup jangka panjang setelah operasi, termasuk mengikuti diet dan berolahraga secara teratur.
- Evaluasi psikologis: Memiliki pemahaman yang baik tentang prosedur, risiko, dan perubahan gaya hidup yang diperlukan.
Menurut dokter Handy Wing, pentingnya konsultasi dengan dokter operasi bariatrik memerlukan pertimbangan matang untuk memahami prosedur, risiko, manfaat, dan persiapan yang diperlukan.
“Namun, penting untuk diingat bahwa bariatrik bukanlah solusi instan dan memerlukan komitmen jangka panjang terhadap perubahan gaya hidup. Dengan konsultasi yang tepat dan dukungan tim medis yang kompeten, bariatrik dapat menjadi bagian penting dari perjalanan menuju kesehatan yang optimal,” jelas dokter yang berhasil melakukan operasi kepada lebih dari seribu pasien, salah satunya Arya Permana dengan berat badan 194 diusia 10 tahun.
