INFOTANGERANG.ID – Awal musim kemarau 2025 di Indonesia mengalami pergeseran yang menyebabkan sejumlah wilayah masih berpotensi diguyur hujan lebat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi meskipun beberapa daerah telah memasuki musim kemarau.
BMKG mengungkapkan bahwa awal musim kemarau 2025 mengalami keterlambatan dibandingkan prediksi sebelumnya yang dirilis pada Februari 2025.
Wilayah Jawa mengalami pergeseran awal musim kemarau selama 3-5 dasarian (sekitar 30-50 hari), sedangkan Bali dan Nusa Tenggara mengalami pergeseran 2-4 dasarian.
Pergeseran ini menyebabkan musim kemarau 2025 datang lebih lambat dari biasanya.
Meski demikian, puncak musim kemarau di Indonesia masih diperkirakan terjadi pada bulan Juli sampai Agustus 2025.
Potensi Hujan Lebat
BMKG menjelaskan bahwa kondisi atmosfer Indonesia saat ini masih tergolong basah, yang meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif penyebab hujan lebat.
Hal ini dipengaruhi oleh dinamika tropis dan topografi wilayah utara dan timur Indonesia.
Fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Equatorial Rossby, hingga bibit siklon tropis 92W turut memperkuat potensi hujan, terutama di wilayah timur Indonesia.
Selain itu, labilitas atmosfer lokal yang dipicu oleh interaksi angin darat dan laut maupun faktor geografis turut memperkuat intensitas hujan di wilayah selatan Indonesia.
Hujan dapat terjadi saat siang hingga sore hari, disertai petir dan angin kencang, meskipun durasinya singkat dan bersifat lokal.
Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat
Dalam prakiraan cuaca periode 9-12 Juni 2025, BMKG menyebut cuaca secara umum di Indonesia didominsai cerah berawan hingga hujan ringan.
Namun terdapat beberapa wilayah yang perlu waspada akan potensi hujan sedang hingga lebat, antara lain:
Hujan Sedang: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan
Waspada Hujan Lebat: Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan
Angin Kencang: Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Maluku
Meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau 2025, BMKG menekankan bahwa kondisi cuaca di Indonesia masih sangat dinamis.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi BMKG.
Mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi dan melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi risiko yang mungkin muncul akibat cuaca ekstrem.
