INFOTANGERANG.ID- Memahami kalender Jawa Weton Juli 2025 menjadi hal penting, terutama bagi masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya dan tradisi kejawen.

Perhitungan kalender Jawa ini sering kali digunakan untuk menentukan hari baik untuk pernikahan, pindahan, atau ritual adat.

Pada sistem kalender Jawa weton, bulan Juli 2025 dimulai pada hari Selasa Wage, 1 Juli 2025.

Tanggal ini bertepatan dengan 5 Suro 1959 Dal dalam kalender Jawa dan 5 Muharram 1447 Hijriah dalam kalender Islam.

Sepanjang bulan ini, masyarakat akan melewati fase penting dari bulan Suro (Muharram), yang dianggap sakral dalam budaya Jawa.

Hari-Hari Penting dalam Kalender Jawa Weton Juli 2025

Pada bulan Juli 2025, terdapat beberapa momen penting dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharram hingga awal Safar 1447 H.

  • Bulan ini diawali pada Selasa Wage, 1 Juli 2025, yang bertepatan dengan 5 Suro 1959 Dal dalam penanggalan Jawa serta 5 Muharram 1447 Hijriah menurut kalender Islam.
  • Akhir bulan Muharram jatuh pada Sabtu Wage, 26 Juli 2025, yang sekaligus menjadi 30 Suro dalam kalender Jawa
  • Awal bulan Sapar dimulai pada Minggu Kliwon, 27 Juli 2025, yang bertepatan dengan 1 Sapar 1959 Dal atau 2 Safar 1447 H

Setiap hari dalam kalender ini disusun dengan kombinasi hari Masehi dan pasaran Jawa (dikenal sebagai weton), nilai neptu (angka yang dipercaya mewakili energi hari tersebut), serta sistem wuku, yaitu siklus mingguan khas penanggalan Jawa yang terdiri dari 30 nama dan berputar setiap 210 hari.

Selama bulan Juli 2025, terdapat lima wuku yang akan dilalui secara berurutan, yaitu: Maktal, Wuye, Manahil, Prangbakat, dan Bala.

Seluruh unsur tersebut masih aktif digunakan dalam berbagai tradisi masyarakat Jawa, mulai dari penentuan hari baik untuk menikah, selamatan, hingga berbagai ritual adat dan spiritual lainnya.

Rincian harian Kalender Jawa Weton Juli 2025

Berikut rincian hari per hari kalender Jawa weton Juli 2025:

  • 1 Juli 2025 (Selasa Wage)
    Memasuki 5 Suro 1959 Dal atau 5 Muharram 1447 H. Wuku Maktal. Neptu 7.
  • 2 Juli 2025 (Rabu Kliwon)
    6 Suro 1959 Dal atau 6 Muharram. Wuku Maktal. Neptu 15.
  • 3 Juli 2025 (Kamis Legi)
    7 Suro 1959 Dal, bertepatan dengan 7 Muharram. Wuku Maktal. Neptu 13.
  • 4 Juli 2025 (Jumat Pahing)
    8 Suro / 8 Muharram. Masih dalam Wuku Maktal. Neptu 15.
  • 5 Juli 2025 (Sabtu Pon)
    9 Suro / 9 Muharram. Wuku Maktal. Neptu 16.
  • 6 Juli 2025 (Minggu Wage)
    10 Suro / 10 Muharram. Memasuki Wuku Wuye. Neptu 9.
  • 7 Juli 2025 (Senin Kliwon)
    11 Suro / 11 Muharram. Wuku Wuye. Neptu 12.
  • 8 Juli 2025 (Selasa Legi)
    12 Suro / 12 Muharram. Wuku Wuye. Neptu 8.
  • 9 Juli 2025 (Rabu Pahing)
    13 Suro / 13 Muharram. Wuku Wuye. Neptu 16.
  • 10 Juli 2025 (Kamis Pon)
    14 Suro / 14 Muharram. Wuku Wuye. Neptu 15.
  • 11 Juli 2025 (Jumat Wage)
    15 Suro / 15 Muharram. Wuku Wuye. Neptu 10.
  • 12 Juli 2025 (Sabtu Kliwon)
    16 Suro / 16 Muharram. Wuku Wuye. Neptu 17.
  • 13 Juli 2025 (Minggu Legi)
    17 Suro / 17 Muharram. Masuk Wuku Manahil. Neptu 10.
  • 14 Juli 2025 (Senin Pahing)
    18 Suro / 18 Muharram. Wuku Manahil. Neptu 13.
  • 15 Juli 2025 (Selasa Pon)
    19 Suro / 19 Muharram. Wuku Manahil. Neptu 10.
  • 16 Juli 2025 (Rabu Wage)
    20 Suro / 20 Muharram. Wuku Manahil. Neptu 11.
  • 17 Juli 2025 (Kamis Kliwon)
    21 Suro / 21 Muharram. Wuku Manahil. Neptu 16.
  • 18 Juli 2025 (Jumat Legi)
    22 Suro / 22 Muharram. Wuku Manahil. Neptu 11.
  • 19 Juli 2025 (Sabtu Pahing)
    23 Suro / 23 Muharram. Wuku Manahil. Neptu 18.
  • 20 Juli 2025 (Minggu Pon)
    24 Suro / 24 Muharram. Masuk Wuku Prangbakat. Neptu 12.
  • 21 Juli 2025 (Senin Wage)
    25 Suro / 25 Muharram. Wuku Prangbakat. Neptu 8.
  • 22 Juli 2025 (Selasa Kliwon)
    26 Suro / 26 Muharram. Wuku Prangbakat. Neptu 11.
  • 23 Juli 2025 (Rabu Legi)
    27 Suro / 27 Muharram. Wuku Prangbakat. Neptu 12.
  • 24 Juli 2025 (Kamis Pahing)
    28 Suro / 28 Muharram. Wuku Prangbakat. Neptu 17.
  • 25 Juli 2025 (Jumat Pon)
    29 Suro / 29 Muharram. Wuku Prangbakat. Neptu 13.
  • 26 Juli 2025 (Sabtu Wage)
    30 Suro / 1 Safar 1447 H. Hari terakhir bulan Suro. Wuku Prangbakat. Neptu 13.
  • 27 Juli 2025 (Minggu Kliwon)
    1 Sapar / 2 Safar. Awal bulan Sapar 1959 Dal. Wuku Bala. Neptu 13.
  • 28 Juli 2025 (Senin Legi)
    2 Sapar / 3 Safar. Wuku Bala. Neptu 9.
  • 29 Juli 2025 (Selasa Pahing)
    3 Sapar / 4 Safar. Wuku Bala. Neptu 12.
  • 30 Juli 2025 (Rabu Pon)
    4 Sapar / 5 Safar. Wuku Bala. Neptu 14.
  • 31 Juli 2025 (Kamis Wage)
    5 Sapar / 6 Safar. Wuku Bala. Neptu 12.

Mengenal Sistem Penanggalan Jawa: Kombinasi Hari, Pasaran, dan Wuku

Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional yang masih banyak digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama dalam menentukan hari baik, ritual adat, hingga ramalan peruntungan.

Menariknya, sistem penanggalan Jawa mengombinasikan tujuh hari dalam sepekan (Senin hingga Minggu) dengan lima hari pasaran tradisional, yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Kombinasi keduanya disebut sebagai weton, dan dipercaya memiliki makna khusus terkait karakter seseorang atau nasib suatu peristiwa.

Selain weton, ada pula sistem neptu, yaitu nilai angka yang diberikan pada masing-masing hari dan pasaran.

Nilai neptu ini sering digunakan untuk mencari kecocokan perjodohan, menentukan hari baik, hingga melakukan perhitungan spiritual dalam budaya Kejawen.

Satu elemen penting lainnya dalam kalender Jawa adalah wuku, yaitu sistem siklus waktu yang terdiri dari 30 nama, di mana setiap wuku berlangsung selama tujuh hari.

Dengan rotasi selama 210 hari, wuku juga dipercaya memiliki pengaruh tersendiri terhadap energi waktu, dan sering dijadikan dasar dalam berbagai upacara adat atau kegiatan spiritual.

Untuk bulan Juli 2025, kalender Jawa mencatat total 31 hari, yang sebagian besar bertepatan dengan bulan Muharram 1447 Hijriah dalam kalender Islam.

Perpaduan antara sistem Masehi, Hijriah, dan Jawa ini menjadikan kalender Jawa sebagai sistem penanggalan yang kompleks namun sangat kaya makna budaya.

Kalender ini bukan sekadar tradisi, tapi juga menjadi bagian dari identitas budaya Jawa yang diwariskan turun-temurun.

Bahkan di era digital, banyak keluarga dan tokoh adat masih menggunakan kombinasi weton, neptu, dan wuku untuk mempertimbangkan segala keputusan penting dalam hidup.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter