Infotangerang.id – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Tangerang Selatan (KONI Tangsel), Hamka Handaru, akhirnya angkat bicara terkait mundurnya empat Wakil Ketua secara bersamaan.
Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak akan mempengaruhi jalannya organisasi maupun dua agenda besar KONI Tangsel, yakni musyawarah dan program kerja.
“Insya Allah tidak berpengaruh. Kita tetap solid. Hari ini juga kita sudah siapkan surat Pergantian Antar Waktu (PAW) ke KONI Provinsi. Sekaligus akan ada penyegaran di beberapa bidang,” kata Hamka saat konferensi pers di Gedung KONI Tangsel, Kamis (4 September 2025).
Klarifikasi soal TPP dan Transparansi
Terkait tudingan bahwa Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) belum ditetapkan, Hamka menepis isu tersebut. Ia menjelaskan bahwa jadwal pembentukan TPP sudah ada dan bahkan sempat dipimpin oleh salah satu Wakil Ketua yang kini mundur.
“Itu lucu. Yang mimpin rapat justru wakil ketua yang mengundurkan diri. Jadi jangan membolak-balikkan informasi. Semua sudah ada time schedule-nya,” jelasnya.
Hamka juga menegaskan tidak ada kegiatan KONI Tangsel yang bersifat mendadak atau tidak transparan. Menurutnya, semua agenda telah direncanakan sejak tahun sebelumnya dan tercatat dalam DPA.
“Kalau ada yang bilang kegiatan dadakan, terus dananya dari mana? Tidak mungkin ada anggaran tiba-tiba. Semua sudah disusun tahun sebelumnya dan mereka ikut rapatnya,” ujarnya.
Bantah Isu Miskomunikasi dan Dalang
Soal klaim komunikasi yang tidak harmonis, Hamka menyebut dirinya baru saja menghadiri acara yang digelar dua dari empat Wakil Ketua sebelum mereka menyerahkan surat pengunduran diri.
“Kalau memang ada masalah komunikasi, mestinya disampaikan di situ. Saya hadir, bahkan memberi sambutan. Tapi besok paginya tiba-tiba surat pengunduran diri masuk. Itu hak mereka, tapi jangan membangun opini di luar,” tegasnya.
Ia juga menepis dugaan adanya “dalang” di balik mundurnya para wakil. Menurut Hamka, organisasi tetap berjalan sehat dan kegiatan justru semakin berkembang hingga ke level nasional bahkan internasional.
“Kalau organisasi ini rusak, tentu semua agenda macet. Faktanya kegiatan kita tetap jalan, bahkan ada yang levelnya nasional dan internasional,” ujarnya.
Fungsi Wakil Ketua KONI Tangsel dan Faktor Keaktifan
Hamka menegaskan bahwa secara struktur, tugas Wakil Ketua adalah membantu dan mewakili ketua sesuai ART. Namun, menurutnya, sering kali mereka menolak mandat dengan alasan kesibukan.
“Sering saya buat surat agar mereka mewakili saya, tapi jawabannya izin karena ada acara. Akhirnya saya yang turun langsung. Jadi jangan dibalik seolah-olah mereka tidak dilibatkan. Justru karena tidak aktif, peran itu tidak berjalan,” kata Hamka.
Ia juga mengakui bahwa absensi pengurus sulit diukur karena KONI Tangsel tidak memberikan honor tetap. Hal itu berbeda dengan KONI di daerah lain yang menghitung kehadiran dengan insentif khusus.
“Ini jadi PR kita. Mungkin ke depan harus ada sistem yang lebih baik. Tapi intinya, ketidakhadiran bukan alasan untuk melemparkan ketidakmampuan kepada orang lain,” ujarnya.
Fokus ke Agenda Besar
Meski ditinggalkan empat Wakil Ketua, Hamka memastikan KONI Tangsel tidak goyah dan tetap fokus pada target besar, yakni menjadi tuan rumah sekaligus juara umum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten 2026.
“Bagi kami, show must go on. Dukungan pengurus lain tetap solid. Yang penting agenda kita jalan terus demi prestasi olahraga Tangsel,” pungkasnya.
