INFOTANGERANG.ID- Besok, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI menggelar aksi massa bertajuk “#RakyatTagihJanji” di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Demo ini membawa 25 tuntutan rakyat, gabungan dari aspirasi kampus, suara warganet, hingga petisi yang sudah mendapat puluhan ribu dukungan.

Massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 10.00 WIB di Lapangan FISIP UI, Depok, dan dijadwalkan berangkat bersama menuju DPR sekitar pukul 12.00 WIB. Perkiraan tiba di lokasi aksi sekitar pukul 13.00 WIB.

“Aksi ini bukan hanya milik mahasiswa UI. Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat umum untuk ikut menyuarakan keresahan mereka,” ujar Bima Surya, Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025.

25 Tuntutan BEM UI: Kolaborasi Akademis dan Suara Warganet

Aksi ini membawa tajuk “17+8 Tuntutan Rakyat”, yakni 17 tuntutan mendesak yang ditujukan ke berbagai institusi negara, dan 8 agenda reformasi jangka panjang. BEM UI menggarap kajian akademik per fakultas untuk mendukung setiap tuntutan, yang rencananya akan diserahkan secara formal kepada perwakilan DPR RI.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa turun ke jalan bukan hanya dengan poster dan orasi, tapi juga dengan naskah kajian yang solid,” tambah Bima.

Tuntutan ini juga menghimpun suara publik yang viral di media sosia, dari komentar hingga unggahan Instagram Story yang disuarakan figur-figur seperti Abigail Muria, Jerome Polin, Salsa Erwina, dan Cheryl Marella.

Selain itu, petisi “12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi & Keadilan” yang dibuat oleh Reformasi Indonesia di Change.org dengan lebih dari 40.000 tanda tangan, juga turut dimasukkan ke dalam daftar.

Ini Daftar Singkat “17 Tuntutan Mendesak”:

Untuk Presiden Prabowo:

  • Bentuk tim investigasi independen atas kasus kekerasan pada aksi 28–30 Agustus.
  • Hentikan pelibatan TNI dalam pengamanan sipil.

Untuk DPR:

  • Bebaskan demonstran yang ditahan tanpa kriminalisasi.
  • Adili aparat kekerasan, taati SOP pengendalian massa.

Untuk Ketua Partai Politik:

  • Batalkan kenaikan tunjangan DPR dan fasilitas mewah.
  • Publikasikan anggaran DPR secara transparan.
  • Selidiki harta anggota DPR yang mencurigakan.

Untuk Polri:

  • Beri sanksi tegas pada anggota yang melecehkan suara rakyat.
  • Tunjukkan komitmen keberpihakan terhadap rakyat di tengah krisis.

Untuk TNI:

  • Kembalikan TNI sepenuhnya ke barak.
  • Hindari dominasi militer dalam ruang sipil.
  • Tegakkan disiplin dan akuntabilitas internal.

Untuk Kementerian Ekonomi:

  • Pastikan upah layak untuk guru, nakes, buruh, hingga ojol.
  • Cegah PHK massal dan buka ruang dialog dengan serikat buruh.

8 Agenda Reformasi Jangka Panjang (Deadline: 31 Agustus 2026)

  • Reformasi besar-besaran di DPR RI.
  • Perombakan partai politik dan penguatan pengawasan eksekutif.
  • Perubahan sistem perpajakan yang lebih adil.
  • Pengesahan UU perampasan aset koruptor.
  • Reformasi KPK dan penegakan UU Tipikor.
  • Profesionalisasi Polri yang lebih humanis.
  • TNI sepenuhnya kembali ke fungsi pertahanan.
  • Penguatan Komnas HAM dan lembaga pengawas independen.
  • Siap Gelar Aksi Sampai Ditemui DPR

BEM UI menegaskan, aksi akan terus berlangsung hingga anggota DPR menemui massa. Mereka menolak sekadar diterima staf atau perwakilan teknis.

“Kami tidak akan bubar sebelum anggota dewan datang langsung mendengar suara rakyat,” tegas Bima.

Gerakan ini menjadi sinyal bahwa mahasiswa, bersama masyarakat sipil, mulai kembali merapatkan barisan untuk menagih janji perubahan. Dengan kajian ilmiah di tangan dan semangat kolektif yang menyala, “#RakyatTagihJanji” bisa menjadi gelombang awal kebangkitan baru demokrasi di Indonesia.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter