INFOTANGERANG.ID- Karung-karung besar berisi botol plastik tampak menumpuk di sebidang lahan dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangerang Selatan.

Di area inilah para pemulung di Tangsel yang tergabung dalam Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) mengolah ribuan kilogram botol plastik menjadi sumber pendapatan yang nilainya mencapai miliaran rupiah setiap bulan.

Dilansir dari detik.com, Senin (17/11/2025), koperasi tersebut berlokasi di Jalan Cipeucang Raya, berdampingan dengan TPA dan rumah warga sekitar.

Bangunannya mudah dikenali karena di bagian depannya sudah terlihat tumpukan karung berisi botol plastik bekas serta papan nama koperasi.

Begitu mencoba masuk ke area koperasi, jalur akses tampak sangat sempit karena kiri-kanannya dipenuhi botol plastik.

Ada botol yang sudah dipadatkan menjadi bal pres, ada juga yang masih berupa botol pipih dalam karung-karung besar.

Lebih ke dalam, jalur yang terbentuk dari susunan karung botol membuat area itu terasa seperti labirin kecil.

Satu arah menuju kantor koperasi, satu lagi ke bagian pemilahan, dan sisi lain menuju area pengolahan.

Beberapa anggota koperasi termasuk para pemulung di Tangsel lalu-lalang menjalankan tugas masing-masing.

Di depan kantor, beberapa ibu-ibu paruh baya yang juga menjadi pengurus RBU tampak mengupas label botol sambil mengobrol.

Tak jauh dari mereka, kelompok perempuan yang lebih muda bekerja di dekat mesin conveyor sederhana untuk menyortir botol berdasarkan warnanya.

Para pria, baik yang masih muda maupun yang sudah lama bekerja, bertugas memindahkan tumpukan botol berbobot puluhan kilogram dari satu tahap produksi ke tahap berikutnya.

Di antara kantor dan area pemilahan, terlihat sebuah mesin pres yang digunakan untuk memadatkan botol menjadi bal plastik daur ulang.

Bergeser ke belakang, sebuah mesin conveyor belt lain membawa botol yang sudah disortir menuju mesin pencacah.

Untuk sampai ke ruangan pencacahan, anggota koperasi perlu berpindah ke bangunan sebelah yang posisinya sedikit lebih rendah.

Di ruangan itu, mesin pencacah bekerja tanpa henti, menghasilkan potongan-potongan plastik kecil.

Cacahan plastik tersebut kemudian dikemas dalam karung berisi sekitar 25 kilogram.

Produk ini, bersama bal pres plastik, menjadi sumber pemasukan utama koperasi pemulung di Tangsel ini.

Juleha, Sekretaris Koperasi Pemulung Berdaya/RBU, menyebut koperasi mampu menerima dan mengolah hingga 6 ton sampah botol plastik setiap hari.

Dari hasil itu, omzet kotor yang bisa mereka hasilkan mencapai Rp 1,2 miliar per bulan.

“Kalau sebulan Rp 1,2 miliar, berarti setahun bisa lebih dari Rp 14 miliar. Tapi itu masih pendapatan kotor ya,” jelasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter