INFOTANGERANG.ID- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data terbaru mengenai Penjualan Mobil Nasional periode Januari hingga Oktober 2025.
Selama sepuluh bulan pertama, pasar hanya mampu membukukan 635.844 unit, turun signifikan dibanding 711.064 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan Mobil Nasional 10,6 persen ini menandakan pasar otomotif Indonesia sedang berada dalam fase perlambatan.
Kendaraan penumpang tercatat masih menjadi penyumbang terbesar, diikuti oleh kendaraan niaga. Namun, meski pasar sedang melambat, dominasi merek Jepang masih belum tergoyahkan.
Penjualan Mobil Nasional: Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi Masih Kuasai Pasar
Data Gaikindo menunjukkan bahwa segmen mobil nasional masih dikuasai lima besar merek Jepang dan Korea.
Toyota berada di posisi puncak dengan penguasaan pasar 31,8 persen, mencatat penjualan 202.376 unit sepanjang Januari–Oktober 2025. Konsistensi ini memperlihatkan kuatnya kepercayaan konsumen terhadap brand Toyota.
Di bawahnya, Daihatsu menempel dengan penjualan 107.090 unit (16,8%), disusul Mitsubishi Motors sebanyak 56.516 unit (8,9%). Sementara Honda dan Suzuki berada di peringkat empat dan lima dengan capaian yang tidak jauh berbeda.
Daftar 5 Besar Penjualan Mobil hingga Oktober 2025
- Toyota: 202.376 unit (31,8%)
- Daihatsu: 107.090 unit (16,8%)
- Mitsubishi Motors: 56.516 unit (8,9%)
- Honda: 50.270 unit (7,9%)
- Suzuki: 49.803 unit (7,8%)
Di tengah dominasi merek Jepang, sejumlah produsen non-Jepang juga menunjukkan peningkatan. BYD dari China membukukan 30.670 unit, sementara Hyundai menguasai 2,6 persen pasar dengan 16.594 unit.
Segmen kendaraan niaga pun tak kalah berperan melalui merek seperti Mitsubishi Fuso, Isuzu, dan Hino, yang tetap menjadi pilihan sektor industri dan logistik.
Turunnya penjualan mobil nasional sepanjang 2025 tak lepas dari tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Kenaikan harga kebutuhan pokok, penyesuaian tarif pajak, hingga tekanan inflasi membuat keputusan membeli mobil baru tertunda.
Situasi ini membuat pasar harus bekerja lebih keras dalam beberapa bulan terakhir tahun ini.
Berbanding Terbalik, Penjualan Motor Justru Melesat
Ketika pasar mobil melambat, kondisi berbeda justru terjadi pada penjualan sepeda motor. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan angka penjualan Oktober 2025 mencapai 590.362 unit, meningkat 4,1 persen dari bulan sebelumnya dan naik 8,4 persen secara tahunan.
Capaian ini menjadi rekor penjualan bulanan tertinggi sepanjang Januari–Oktober 2025.
Secara kumulatif, penjualan motor mencapai:
- 5.427.253 unit sepanjang Januari–Oktober 2025
Tumbuh 0,2 persen dibanding periode sama tahun 2024
AISI menargetkan penjualan motor tahun ini berada di kisaran 6,4 juta hingga 6,7 juta unit. Untuk mencapai target tersebut, industri harus menambah sekitar 1 juta unit dalam dua bulan terakhir.
Di sisi ekspor, industri roda dua Indonesia juga menunjukkan stabilitas:
- Ekspor CBU: 459.166 unit (naik 0,2%)
- Ekspor CKD: 6.977.336 unit
- Part-by-part: 113.292.768 unit
Industri otomotif Indonesia sepanjang 2025 menghadapi dinamika yang berlawanan. Penjualan mobil nasional masih tertekan akibat melemahnya daya beli, namun industri sepeda motor justru menemukan momentum dengan mencetak rekor penjualan terbaru.
Pelaku industri berharap dua bulan terakhir tahun ini dapat memberikan angin segar, terutama bagi segmen kendaraan roda empat yang masih berjuang mengejar pemulihan.

