INFOTANGERANG.ID- Kasus kehilangan tumbler tuku milik seorang penumpang KRL kembali mencuri perhatian warganet.

Peristiwa itu viral setelah sang pemilik mengaku barang yang tertinggalnya tidak ditemukan, hingga memicu polemik dan menyeret petugas stasiun ke dalam masalah.

Situasi ini membuat banyak orang sadar bahwa memahami etika dan tata cara melapor barang tertinggal di KRL adalah hal penting bagi setiap pengguna Commuter Line.

Melalui akun media sosial resminya, pihak KAI Commuter secara rutin mengingatkan penumpang untuk lebih teliti menjaga barang pribadi. Imbauan sederhana seperti memastikan kembali rak bagasi, tidak terburu-buru saat turun, hingga memeriksa barang penting sebelum meninggalkan kereta menjadi perhatian utama.

“Selalu berhati-hati dalam menjaga barang bawaan… lakukan pengecekan dengan teliti sebelum turun dari kereta atau keluar stasiun,” tulis akun @CommuterLine.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by INFO TANGERANG (@infotangerang.id)

Insiden tumbler yang hilang tersebut bermula ketika seorang penumpang, Anita Dewi, bercerita bahwa perlengkapan pumping ASI miliknya tertinggal, termasuk tumbler Tuku kesayangannya.

Namun, barang tersebut tidak kembali ditemukan hingga akhirnya berujung pada keputusan pemecatan seorang petugas Passenger Service bernama Argi, meski ia mengaku tidak mengambil barang tersebut.

Polemik ini memantik reaksi publik. Banyak warganet menilai perlu adanya kejelasan prosedur agar kejadian serupa tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Etika dan Prosedur Melapor Barang Tertinggal di KRL

KAI Commuter telah menyediakan layanan Lost and Found di seluruh area stasiun maupun perjalanan Commuter Line.

Layanan ini berfungsi untuk menampung, mengamankan, serta mengembalikan barang temuan kepada pemilik aslinya selama barang tersebut masih ditemukan dan diserahkan ke petugas.

Berikut etika dan langkah resmi yang perlu dilakukan penumpang:

1. Segera Lapor ke Passenger Service

Jika menyadari ada barang yang tertinggal di kereta atau area stasiun, penumpang disarankan segera menuju ruang Passenger Service terdekat. Di sana, petugas akan membantu mencatat laporan dan melakukan koordinasi dengan petugas lain.

2. Mengisi Formulir Kehilangan

Penumpang diminta memberikan keterangan lengkap, mulai dari kronologi, ciri-ciri barang, hingga perkiraan lokasi terakhir kali dilihat. Data yang jelas membantu petugas mempercepat proses pencarian.

3. Menghubungi Kanal Resmi KAI

Selain datang langsung, penumpang juga bisa melapor melalui berbagai kanal:

  • Call center 121
  • WhatsApp 0811-222-33-121
  • Email cs@kai.id
  • Media sosial resmi KAI dan Commuter Line

Semua laporan akan diteruskan ke petugas yang bertugas di lapangan.

4. Prosedur Penanganan Barang Temuan

Melalui penjelasan di Instagram resminya, KAI Commuter menjabarkan alur Lost and Found sebagai berikut:

  • Barang yang ditemukan petugas atau pengguna lain akan diserahkan ke petugas Stasioner.
  • Petugas Stasioner menyerahkan barang tersebut ke bagian Lost and Found.
  • Petugas Lost and Found mendata lokasi temuan dan kondisi barang.
  • Laporan dibuat untuk mencari kecocokan dengan laporan penumpang.

Jika barang cocok, pemilik akan dihubungi untuk mengambilnya.

5. Pengambilan Barang

Apabila barang ditemukan, penumpang dapat mengambilnya di stasiun yang ditunjuk sesuai lokasi penemuan.

Karangan Bunga Membanjiri Stasiun, Dukungan untuk Petugas Argi

Kasus hilangnya tumbler ini berbuntut panjang. Warganet memberikan respons tak biasa: mengirim karangan bunga ke Stasiun Rawa Buntu dan kantor pusat Commuter Line di Juanda sebagai bentuk protes dan dukungan untuk Argi.

Salah satu papan bunga yang viral memuat pesan tegas:

“Kembalikan Pekerjaan Argi”
“Buka CCTV untuk Bersihkan Nama Baik Argi”

Pengirimnya menamai diri sebagai “Pengguna KRL Commuter Line.”
Karangan bunga tersebut menjadi simbol solidaritas publik terhadap petugas yang dinilai tengah menjadi korban kesalahpahaman.

Kasus viral tumbler tuku yang hilang ini menjadi pengingat bahwa menjaga barang bawaan dan memahami prosedur Lost and Found merupakan hal penting bagi setiap pengguna KRL.

Dengan mengikuti etika pelaporan yang tepat, potensi kesalahpahaman bisa diminimalkan dan proses pencarian barang akan lebih mudah dilakukan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter