INFOTANGERANG.ID- Studio Imajinari akhirnya mengumumkan capaian penonton Agak Laen 2: Menyala Pantiku setelah tiga hari tayang di bioskop.
Hingga Minggu (30/11) sekitar pukul 14.00 WIB, film tersebut telah menarik 1.205.917 penonton.
Hal ini berart, jumlah penonton Agak Laen 2: Menyala Pantiku itu belum termasuk penjualan tiket pada Minggu malam.
Raihan resmi ini melampaui data yang sempat muncul di platform swasta Cinepoint pada Minggu pagi, yang mencatat film tersebut telah dibeli sebanyak 1.138.162 tiket hingga Sabtu malam.
Menembusnya angka hingga 1,2 juta penonton dalam waktu singkat, Agak Laen 2 resmi menjadi film Indonesia yang paling cepat meraih satu juta penonton.
Rekor ini melampaui capaian Badarawuhi Di Desa Penari (2024) yang mengumpulkan 1.031.707 penonton dalam tiga hari.
Kecepatan film ini juga mengungguli pencapaian film-film besar lain yang bertengger di posisi atas tahun ini.
Misalnya, beberapa film yang butuh empat hari untuk menyentuh angka satu juta penonton, seperti Pabrik Gula (2025), serta Jumbo (2025) yang baru mencapai angka tersebut setelah tujuh hari.
Capaian film Agak Laen 2: Menyala Pantiku terbilang istimewa karena diraih di luar musim liburan, yakni periode yang biasanya dianggap waktu emas untuk perilisan film nasional.
Padahal, film pertama Agak Laen (2024) juga menunjukkan pola yang sama ketika rilis pada 1 Februari 2024, jauh dari momentum libur panjang.
Sekuel ini sendiri sudah menunjukkan tren positif sejak hari pertama.
Saat dirilis pada 28 November 2025, film tersebut langsung mengumpulkan 272.846 penonton, mengalahkan pembukaan film pertamanya yang meraih 181.689 penonton pada hari perdana.
Angka tersebut menjadi sinyal kuat bahwa sekuel ini mampu mempertahankan bahkan melampaui kesuksesan pendahulunya, sekaligus mematahkan anggapan bahwa film lanjutan sering kali turun kualitas atau peminatnya.
Sinopsis Film Agak Laen 2: Menyala Pantiku
Boris, Bene, Jegel, dan Oki adalah empat detektif dengan reputasi pas-pasan.
Hampir setiap kasus yang mereka tangani selalu berakhir kacau, membuat posisi mereka di kepolisian terancam.
Untuk menghindari pemecatan, mereka mendapat tugas penting: memburu pembunuh anak wali kota yang diyakini bersembunyi di sebuah panti jompo.
Empat sekawan itu mau tak mau harus menyamar. Bene dan Jegel berubah menjadi perawat, sementara Boris dan Oki mengambil peran penyamaran yang jauh lebih ekstrem dan tak terduga.
Di balik misi rahasia itu, keempatnya juga sedang menghadapi persoalan pribadi yang tak kalah berat.
- Boris berusaha sembuh dari luka perpisahan.
- Oki bekerja keras mencari nafkah demi anak pertamanya.
- Bene pusing dengan biaya kuliah adiknya.
- Jegel menanggung kebutuhan hidup ibunya di kampung.
Penyamaran di panti jompo tersebut malah memunculkan serangkaian kejadian kocak, penuh ketegangan, sekaligus menyentuh.
Kekacauan demi kekacauan menjadi bumbu utama petualangan mereka.
Film ini masih digarap oleh sutradara Muhadkly Acho, dengan Ernest Prakasa dan Dipa Andika sebagai produser.
Seperti film pertama, naskahnya juga kembali ditulis oleh Acho.
Acho mengungkapkan bahwa pemilihan latar panti jompo bertujuan menghadirkan suasana baru.
Menurutnya, fasilitas lansia selama ini sering digambarkan seram atau suram dalam berbagai film, sehingga ia ingin menghadirkan citra yang lebih cerah dan hidup.
Para pemeran utama tetap diperankan oleh kuartet komika Agak Laen: Boris Bokir, Bene Dion, Oki Rengga, dan Indra Jegel.
Mereka ditemani oleh deretan aktor berpengalaman seperti Ariyo Wahab, Priska Baru Segu, Boah Sartika, Chew Kin Wah, Jajang C. Noer, Jarwo Kwat, dan Egi Fedly.
Agak Laen: Menyala Pantiku bisa disaksikan serentak di seluruh bioskop mulai 27 November.

