INFOTANGERANG.ID- Banjir rob di Pantura Tangerang, tepatnya di Kampung Baru Dadap, Kecamatan Kosambi menerjang dan menyebabkan ratusan keluarga terdampak pada Kamis, 4 Desember 2025.
Air laut yang meluap memasuki permukiman warga nelayan dan merendam rumah-rumah penduduk dengan ketinggian mencapai 20 hingga 30 sentimeter.
Menurut laporan resmi BPBD Kabupaten Tangerang, total ada 540 kepala keluarga (KK) di empat rukun tetangga (RT) yang terimbas banjir rob tersebut.
Rincian Warga Terdampak Banjir Rob di Pantura Tangerang
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik, menjelaskan bahwa banjir rob menggenangi pemukiman dengan sebaran warga terdampak sebagai berikut:
- RT 01: 120 KK
- RT 02: 180 KK
- RT 03: 120 KK
- RT 04: 120 KK
Taufik menuturkan bahwa meskipun kawasan tersebut tergenang air, sebagian besar warga memilih tetap bertahan di rumah.
Kondisi ini cukup sering dialami masyarakat pesisir, terutama pada periode ketika air laut mengalami pasang tinggi.
Penyebab Banjir Rob Permukaan Laut Meninggi
Dalam keterangannya, Taufik menyebut banjir rob kali ini dipicu oleh kenaikan permukaan air laut yang cukup signifikan.
Daerah pesisir Dadap yang memiliki kontur tanah lebih rendah membuat air lebih mudah masuk ke wilayah permukiman.
“Permukaan air laut meninggi sementara daratannya lebih rendah. Kondisi tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor iklim dan ombak laut,” jelasnya.
Fenomena banjir rob di Pantura Tangerang memang kerap terjadi, terutama pada bulan-bulan dengan frekuensi pasang yang tinggi. Pada kondisi tertentu, perubahan cuaca ekstrem juga berperan dalam memperbesar risiko banjir rob.
Walaupun genangan air merata di beberapa titik, warga belum melakukan evakuasi. Mereka memilih beradaptasi sambil menunggu air surut. Sebagian memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi, sementara yang lain tetap beraktivitas seperti biasa.
Menurut pantauan BPBD, tidak ada laporan warga yang harus diungsikan pada peristiwa kali ini, meskipun petugas tetap berjaga untuk mengantisipasi situasi yang mungkin memburuk.
Mengantisipasi potensi banjir susulan, BPBD Kabupaten Tangerang telah menyiapkan berbagai sarana pendukung untuk operasi penanganan bencana.
“BPBD siap membantu dengan sarana yang ada seperti perahu, pelampung, pompa alkon, serta senso atau alat potong,” ujar Taufik.
Perahu dan pelampung disiagakan untuk membantu mobilitas warga bila genangan semakin tinggi, sementara pompa alkon digunakan untuk mempercepat proses penyedotan air pada titik-titik yang tergenang cukup parah.
Banjir rob di Pantura Tangerang yang menerjang Kampung Baru Dadap pada 4 Desember 2025 menjadi pengingat bahwa kawasan pesisir utara Tangerang masih berada dalam kondisi rawan.

