INFOTANGERANG.ID- Dispar Banten menegaskan seluruh pengelola destinasi wisata, restoran, hingga rumah makan wajib menerapkan transparansi harga selama musim libur Akhir Tahun 2025.
Kebijakan ini digalakkan untuk mencegah munculnya praktik getok harga yang kerap dikeluhkan wisatawan saat kunjungan sedang tinggi-tingginya.
Kepala Dispar Banten, Eli Susiyanti, mengatakan bahwa pengawasan harga menjadi prioritas pada libur akhir tahun 2025 ini mengingat jumlah kunjungan wisatawan diprediksi melonjak signifikan.
“Pengelola wajib memastikan standar tiket masuk, tiket parkir, hingga harga makanan benar-benar transparan,” ujar Eli, Jumat 5 Desember 2025.
Transparansi Harga Wisata Libur Akhir Tahun 2025 Berlandaskan Aturan Resmi Gubernur Banten
Eli menjelaskan bahwa aturan mengenai transparansi harga ini sudah ditetapkan melalui Surat Edaran Gubernur Banten Nomor 11 Tahun 2025.
Semua pelaku usaha pariwisata diminta mematuhi ketentuan tersebut agar tidak muncul tarif yang tidak wajar yang dapat merugikan wisatawan.
Ia menegaskan, keterbukaan harga menjadi langkah penting untuk menjaga kepercayaan pengunjung, sekaligus memastikan pengalaman berlibur tetap aman dan nyaman.
“Wisatawan diprediksi meningkat pesat di 2025. Kami ingin lonjakan itu juga dibarengi kualitas pengalaman yang berkesan,” katanya.
Target 350 Ribu Wisatawan Selama Libur Nataru 2025/2026
Pada periode Nataru mendatang, Dispar Banten menargetkan 350.000 kunjungan wisata, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat 251.507 wisatawan.
Eli menuturkan bahwa data tersebut menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan sektor pariwisata.
Untuk menjaga keamanan pengunjung, sebanyak 100 personel Balawista dan 150 anggota Pokdarwis dikerahkan untuk menjaga 49 titik destinasi wisata, terutama kawasan pantai yang menjadi tujuan favorit wisatawan.
“Kami bekerja sama dengan kepolisian, TNI, BMKG, BPBD, dan Basarnas untuk memastikan keamanan wilayah wisata,” tambah Eli.
Ketua Balawista Nasional, Ade Ervin, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan ratusan personel terlatih untuk menjaga lokasi wisata air selama libur akhir tahun 2025.
“Selain pengamanan, kami juga mengimbau pengunjung agar tidak terpengaruh informasi negatif yang tidak jelas sumbernya,” ucap Ade.
Menurutnya, sejumlah titik rawan kecelakaan laut telah dipetakan sejak awal, mulai dari Pantai Anyer, Cinangka, Carita, Tanjung Lesung, hingga Sawarna. Wilayah-wilayah ini akan mendapat perhatian ekstra karena aktivitas wisatawan biasanya meningkat tajam.
Selain destinasi pantai, wisata air buatan seperti kolam renang dan waterpark juga akan dijaga dengan berkoordinasi bersama pengelola tempat wisata.
“Area yang bersinggungan langsung dengan alam membutuhkan pengawasan ekstra, sementara wisata buatan tetap kami tempatkan personel agar keamanan tetap terjaga,” jelasnya.

