INFOTANGERANG.ID- Pembangunan tugu titik nol Kabupaten Tangerang yang berlokasi di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, tengah menjadi sorotan publik.

Proyek tersebut menuai kontroversi setelah diketahui menelan anggaran hingga Rp2,3 miliar.

Sejumlah warga mempertanyakan besarnya dana yang digelontorkan hanya untuk sebuah tugu titik nol Kabupaten Tangerang.

Menanggapi polemik tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan penjelasan terkait peruntukan anggaran yang dipersoalkan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Erwin Mawandy, menegaskan bahwa dana Rp2,3 miliar tidak semata-mata digunakan untuk pembangunan tugu titik nol.

Menurut Erwin, anggaran tersebut juga dialokasikan untuk membangun Taman Literasi Digital yang berlokasi tepat di belakang tugu.

“Taman Literasi Digital ini nantinya akan dilengkapi berbagai perangkat teknologi informasi. Sistem pembelajarannya berbasis teknologi, seperti audio, video, buku elektronik, ensiklopedia, hingga jurnal penelitian. Meski begitu, buku cetak tetap tersedia,” jelas Erwin, sebagaimana dilansir dari Tangerang News, Kamis (25/12/2025).

Erwin menambahkan, taman literasi tersebut dirancang sebagai ruang edukasi modern yang terbuka untuk masyarakat, khususnya pelajar di Kabupaten Tangerang.

Ke depan, taman ini akan menjadi destinasi kunjungan rutin bagi sekolah-sekolah.

Pemerintah daerah menargetkan Taman Literasi Digital mulai beroperasi sekitar enam bulan mendatang, setelah seluruh sarana dan prasarana digital rampung dipasang.

“Kami memandang peningkatan literasi, termasuk rata-rata lama sekolah masyarakat, sebagai salah satu kunci keberhasilan pembangunan daerah. Apalagi kita sedang bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambah Erwin.

Warga Pertanyakan Kesesuaian Anggaran Pembangunan Tugu Titik Nol Kabupaten Tangerang

Di sisi lain, tidak sedikit warga yang masih mempertanyakan kesesuaian anggaran dengan bentuk fisik bangunan.

Salah satunya Arga, warga Kabupaten Tangerang, yang mengaku terkejut saat mengetahui nilai proyek tersebut.

“Kaget melihat biaya pembangunannya. Menurut saya, bangunan di belakang tugu itu tidak terlihat menghabiskan anggaran sampai Rp2,3 miliar. Rasanya enggak masuk akal,” ujar Arga.

Meski demikian, Arga berharap proyek tersebut benar-benar dimanfaatkan sesuai tujuan awal, yakni mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi.

“Semoga ke depannya tempat ini ramai pengunjung dan benar-benar bermanfaat, bukan hanya sekadar pajangan,” tutupnya.

Pembangunan tugu titik nol ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol geografis Kabupaten Tangerang, tetapi juga mampu menghadirkan nilai edukatif dan sosial bagi masyarakat.

Keberhasilan proyek ini nantinya akan dinilai dari sejauh mana fasilitas tersebut dimanfaatkan dan dirasakan manfaatnya oleh publik.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by INFO TANGERANG (@infotangerang.id)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter