INFOTANGERANG.ID- Di tengah arus besar transformasi industri menuju efisiensi dan keberlanjutan, ALVAboard menegaskan diri sebagai pelopor dalam dunia reusable packaging di Indonesia.

Perusahaan yang berada di bawah naungan PT Alpha Gemilang Makmur ini bukan sekadar menjual produk kemasan, melainkan menghadirkan solusi masa depan yang memadukan inovasi teknologi, efisiensi biaya, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Jika selama ini banyak industri mengandalkan kardus sekali pakai yang hanya bertahan satu siklus pemakaian, ALVAboard memilih jalan berbeda.

ALVAboard, Material PP Board Berulang Kali

Melalui material polypropylene board (PP board), mereka menawarkan kemasan yang bisa digunakan kembali hingga 30–50 kali siklus.

Solusi ini bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga mampu memangkas biaya logistik dan operasional secara signifikan, dua faktor yang kini menjadi perhatian utama para pelaku industri besar.

“Perusahaan mulai melihat kemasan bukan sekadar biaya, tapi investasi jangka panjang,” ujar Christabelle Priscilla, Chief Marketing Officer PT Alpha Gemilang Makmur.

Investasi Rp10 Miliar untuk Ekspansi dan Otomasi

Melihat permintaan pasar yang terus melonjak, ALVAboard mengumumkan investasi besar senilai Rp5–10 miliar untuk memperkuat kapasitas produksinya.

Dana tersebut digunakan untuk menambah mesin, memperluas fasilitas pabrik, serta mengoptimalkan sistem produksi yang kini sudah berbasis digital dan otomasi penuh.

“Dengan tambahan mesin ini, kami menargetkan peningkatan kapasitas hingga 30% pada 2026, dari semula sekitar 5.500 ton per tahun,” ungkap Christabelle.

Ekspansi ini dilakukan di pabrik utama Jakarta, yang kini tengah dikembangkan agar mampu menampung lini produksi tambahan dan area penyimpanan yang lebih besar.

Menariknya, meski kapasitas meningkat, kebutuhan tenaga kerja baru tidak melonjak tajam. Sebab hampir seluruh sistem produksi ALVAboard sudah terintegrasi secara otomatis, menjadikan proses manufaktur lebih cepat, akurat, dan hemat energi.

Industri kemasan nasional kini memasuki babak baru. Di tengah kompetisi ketat di sektor otomotif, logistik, dan advertising, kemasan ramah lingkungan ini tak hanya bertahan, tetapi berani memimpin.

“Kami melihat 2026 sebagai tahun akselerasi, dengan tambahan mesin ini memastikan ALVAboard bisa menjaga suplai di pasar mapan sekaligus menembus sektor baru seperti agrikultur dan kebutuhan sosial,” imbuhnya.

Data internal menunjukkan bahwa kebutuhan produk berbasis polypropylene untuk sektor logistik dan pertanian meningkat dua digit sejak awal 2024.

Dengan kapasitas tambahan, ALVAboard memproyeksikan peningkatan distribusi nasional, terutama di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Batam dalam waktu satu tahun ke depan.

Menembus Pasar Global: Jepang, Australia, hingga Inggris

Tak berhenti di pasar lokal, ALVAboard kini menatap pasar ekspor dengan keyakinan kuat. Perusahaan tengah menjajaki peluang di Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Inggris, negara-negara yang dikenal memiliki kesadaran tinggi terhadap green packaging.

“Kami sudah melakukan uji sampel dengan calon mitra di Jepang. Bahkan, CEO kami akan berangkat ke sana untuk memperdalam kerja sama,” ungkap Tommy Horis, Chief Bussines Dev Officer.

Pasar luar negeri ini dipandang strategis karena tren penggunaan kemasan ramah lingkungan di negara maju terus meningkat. Jepang, misalnya, sudah menerapkan sistem pengelolaan limbah plastik yang ketat, di mana masyarakat bahkan dikenakan biaya khusus untuk pembuangan sampah non-reusable.

Dengan pengalaman ekspor sebelumnya, termasuk pengiriman kemasan untuk headlamp BMW ke Italia dan ALVAboard optimistis bisa bersaing di kancah global.

Menariknya, di tengah perlambatan ekonomi global, tren penggunaan kemasan berulang justru meningkat tajam. Selama 2025, lebih dari 400 perusahaan telah melakukan inquiry dan uji coba produk ALVAboard.

Kebanyakan datang dari industri logistik, elektronik, dan otomotif, yang kini mulai menimbang efisiensi jangka panjang dari pengurangan limbah kemasan.

Perubahan pola pikir industri ini menjadi momentum penting bagi ALVAboard untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen reusable packaging.

Circular Economy: Visi Tanpa Limbah

Sebagai bagian dari komitmen lingkungan, pada 2026 ALVAboard akan meluncurkan kampanye besar bertajuk “Circular Economy Movement.”

Melalui program ini, pelanggan dapat mengembalikan kemasan yang telah digunakan untuk diproses ulang menjadi produk baru. Tujuannya sederhana yaitu tidak ada produk ALVAboard yang berakhir di landfill.

Selain itu, seluruh fasilitas pabrik ALVAboard kini telah menggunakan energi terbarukan melalui instalasi solar panel. Langkah ini memperkuat citra perusahaan sebagai pionir industri kemasan hijau di Indonesia.

Dengan strategi ekspansi yang matang, teknologi produksi modern, dan visi keberlanjutan yang jelas, kemasan ini bukan sekadar menambah mesin, mereka sedang membangun fondasi untuk masa depan industri kemasan Indonesia.

Ketika banyak pelaku industri masih fokus pada volume dan harga, ALVAboard memilih fokus pada nilai, inovasi, dan tanggung jawab lingkungan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter