INFOTANGERANG.ID – Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2025 di Cikarang, Jawa Barat, resmi menetapkan kepemimpinan baru. Direktur Utama LKBN ANTARA, Akhmad Munir, terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat periode 2025–2030.
Sedangkan Atal S. Depari dipercaya kembali memimpin Dewan Kehormatan (DK) PWI di periode yang sama.
Keduanya yakin PWI akan berperan strategis sebagai wadah profesional wartawan sekaligus pilar penting demokrasi Indonesia.
Usai ditetapkan, Munir dan Atal menyampaikan apresiasi kepada Dewan Pers dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang hadir dan memberi dukungan penuh terhadap jalannya kongres.
“Kami berterima kasih kepada Dewan Pers dan Komdigi yang sejak awal bersama PWI menjaga semangat kebersamaan. Kehadiran mereka menjadi dorongan moral sekaligus pengingat bahwa pers punya tanggung jawab besar bagi bangsa,” ujar Munir.
Atal S. Depari menambahkan, kolaborasi erat antara organisasi pers, Dewan Pers, dan pemerintah adalah kunci menjaga kualitas demokrasi.
Di dalam pidatonya, Munir berkomitmen menjadikan PWI sebagai organisasi pers yang solid, profesional dan modern.
“Kita akan bersama-sama memperkuat peran PWI dalam melindungi kebebasan pers sekaligus meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan wartawan,” ucapnya.
Sementara itu, bang Atal, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya menjaga marwah organisasi dan tegaknya kode etik jurnalistik.
“Dewan Kehormatan PWI adalah benteng moral. Kita harus pastikan wartawan bekerja sesuai etika dan prinsip demokrasi,” tegasnya.
Sebelumnya, suasana hangat kebersamaan juga terasa sejak pembukaan Kongres Persatuan PWI 2025 yang digelar Sabtu (30/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria, Dirjen Komunikasi Publik dan Media Komdigi Fifi Aleyda Yahya, Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto yang juga anggota Steering Committee Kongres, serta anggota Dewan Pers Dahlan Dahi.
Kehadiran mereka disebut-sebut menjadi penguat semangat persatuan PWI sebagai organisasi pers tertua di Indonesia.
