Infotangerang.id- Setelah anak beraktifitas seharian penuh pasti membutuhkan waktu untuk istirahat, namun beberapa bayi susah tidur.

Padahal saat tidur terjadi banyak proses yang akan menyimpan hal-hal yang baik atau membuang hal-hal yang buruk. Bagaimana ciri-ciri bayi susah tidur? Kenali penyebabnya. Simak penjelasannya berikut ini.

Hal tersebut disampaikan dr. Sally Palit, Sp.A kepada Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu, Growth Hormon akan berperan lebih baik.

Kalau anak terganggu tidurnya, pasti akan ada pertanyaan mengapa anak menjadi rewel tiap malam? Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Lira Medika ini mengatakan jika berbicara penyebab masalah gangguan tidur ini, kalau secara medis memiliki istilah yang sangat luas dan memiliki istilah yang sangat rumit.

Penyebab masalah gangguan tidur:

  • Kebutuhan dasarnya belum terpenuhi, misalnya saja lapar karena belum kenyang menyebabkan tidurnya menjadi gelisah.
  • Bisa juga karena banyak gas atau di bayi pada 4 bulan pertama kelahiran sering disebut terjadinya kolik atau bahasa sederhananya sakit perut pada bayi sehingga membuat bayi tidak nyaman karena ada gas yang berlebihan atau ada masalah pencernaan. Gangguan lain dikarenakan ada masalah tumbuh gigi, hingga menimbulkan sensori nyeri membuat tidur menjadi terganggu.
  • Saat anak demam tidurnya menjadi gelisah, ada muntah, diare ataupun batuk pilek yang membuat hidung mampet dan menyebabkan susah tidur.
  • Ataupun mungkin ada infeksi lainnya seperti infeksi telinga. Ada istilah Sleep regression atau sedikit-sedikit terbangun yang disebabkan ada perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi tersebut seperti pindah tempat, atau setelah melakukan perjalanan jauh. Sehingga menyebabkan perbedaan suasana ataupun karena perubahan perkembangan misalnya mau jalan, merangkak yang akan membuat tidurnya terganggu.
  • Selain itu ada juga istilah Separation anxiety, dimana anak merasa cemas karena terpisah dari orang terdekatnya entah itu ibu ataupun pengasuh yang terjadi mulai bayi usia 9 bulan membuat anak lebih rewel.
  • Sedangkan untuk toddler mungkin hampir sama dengan bayi, tetapi ada istilah night terror biasanya terjadi pada anak pada usia 18 bulan. Night terror ini terjadi ketika anak tidur kemudian nangis teriak-teriak dan tidak bisa dibangunkan. Hal ini terjadi dikarenakan ada over stimulasi atupun kecapekan terbawa kedalam tidur membuat anak menjadi terganggu pada saat tidur.

Kemudian ada istilahnya Gastroesophageal reflux disease (GERD) yang terjadi biasanya pada anak-anak dimana katup dari antara esofagus kepencernaannya susu suka balik lagi. Kembalinya reflux susu sering membuat tidak nyaman yang terjadi pada waktu istirahat atau tidur.

“Kemudian untuk anak gede suka ada istilahnya tonsilitisnya sudah besar ukurannya, suka mempengaruhi pada saat tidur. Karena ukurannya besar bisa menutupi jalan nafas sehingga sirkulasi menjadi terganggu sehingga membuat gangguan tidur yang dikenal dengan istilah sleep apnea pada bayi atau pada anak gede istilahnya ngorok. Selain itu, gangguan tidur lainnya yang paling sering terjadi karena dermatitis atau alergi pada anak-anak. Anak-anak yang memiliki alergi dermatitis atopik paling sering rewel pada malam hari karena kulit yang terkena ruam karena tungau dan debu aktif-aktifnya pada malam hari,” ungkapnya lagi.

Dokter bernama lengkap Sally Palit ini menjelaskan dampak yang terjadi akibat sering terjadinya gangguan tidur? Dengan adanya gangguan tidur, otomatis bayi ataupun anak tidurnya menjadi tidak pules sehingga tidak masuk ketahap deep sleep tidak akan mendapatkan kualitas tidur yang adekuat. Sedangkan tidur dengan kualitas yang sangat baik akan mempengaruhi tumbuh kembang. Karena teorinya pada pukul 22.00 growth hormon lagi tinggi-tingginya, sehingga apabila anak belum masuk dalam deep sleep.

“Apabila terjadi dikhawatirkan growth hormon tidak dimaksimalkan sehingga otomatis pertumbuhannya akan terganggu. Pasti kalau anak yang kualitas tidurnya kurang, keeseokan harinya seluruh aktivitasnya menjadi terganggu sehingga pola makan menjadi susah, menolak karena ngantuk dan anak menjadi rewel. Sehingga asupan nutrisi tidak menjadi adekuat,” tuturnya.

Diakhir perbincangannya dr. Sally Palit, Sp.A berpesan menjaga kualitas dan kuantitas dari tidur anak sangat baik untuk tumbuh kembang anak. Apabila ada gangguan tidur pada anak segera konsultasikan kedokter sehingga tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari tidur anak.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor