Infotangerang.id– Sebuah insiden dramatis penyelamatan sopir taksi terhadap temannya yang terkana angin duduk di pinggir Jalan Tol Jorr Kilometer 25, baru-baru ini menarik perhatian publik.

Seorang sopir taksi secara tiba-tiba menjadi pahlawan ketika temannya mengalami serangan angin duduk.

Dengan sigap, sopir taksi ini memberikan pertolongan pertama yang penting, menggunakan minyak angin untuk membantu temannya yang hampir pingsan, meskipun dia sedang mengganti ban mobilnya di pinggir jalan tol.

Ketika temannya merasakan nyeri dada yang intens, gejala khas angina pectoris, sopir taksi tidak panik dan langsung mengambil tindakan yang diperlukan untuk menolongnya.

Lalu apa sebenarnya angin duduk itu? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Angin Duduk?

Angina pectoris, atau yang sering disebut angin duduk, adalah nyeri dada yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung.

Kondisi ini umumnya terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah jantung, yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak atau kolesterol berlebih dalam tubuh.

Angin duduk sering dialami oleh orang dengan penyakit jantung koroner dan biasanya muncul secara tiba-tiba, terutama saat melakukan aktivitas berat yang membuat jantung bekerja lebih keras.

Penyebab Angin Duduk

Penyebab angin duduk adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner di jantung, yang menghambat atau menghentikan aliran darah yang membawa oksigen ke jantung.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angin duduk meliputi:

  • Mengidap penyakit diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), atau kolesterol tinggi
  • Mengalami gangguan pada struktur jantung atau pembengkakan jantung
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Kurang berolahraga
  • Gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan dan merokok
  • Usia di atas 45 tahun
  • Berolahraga tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu

Gejala Angin Duduk

Angin Duduk 1
Gejala Angin Duduk

Gejala angin duduk umumnya muncul saat beraktivitas dan akan mereda atau hilang dengan istirahat atau konsumsi obat. Jenis angin duduk ini disebut angin duduk stabil.

Namun, jika nyeri tidak hilang meskipun sudah beristirahat dan minum obat, atau jika muncul saat istirahat, ini dikenal sebagai angin duduk tidak stabil.

Gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa seperti ditekan atau ditindih benda berat, baik di sebelah kiri maupun kanan.

Nyeri ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang, dan gigi. Pada wanita, nyeri dada terkadang terasa seperti ditusuk benda tajam.

Gejala lain yang mungkin menyertai nyeri dada pada angin duduk meliputi:

  • Keringat dingin
  • Mual
  • Pusing
  • Kelemahan
  • Sesak napas

Gejala angin duduk umumnya muncul saat beraktivitas dan akan mereda atau hilang dengan istirahat atau konsumsi obat. Jenis angin duduk ini disebut angin duduk stabil.

Namun, jika nyeri tidak hilang meskipun sudah beristirahat dan minum obat, atau jika muncul saat istirahat, ini dikenal sebagai angin duduk tidak stabil.

Kapan Harus ke Dokter Jika Terkena Angin Duduk?

Jika Anda menderita diabetes atau hipertensi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan pengobatan ke dokter.

Jika mengalami gejala angin duduk, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Penderita angin duduk tidak stabil harus segera dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) karena risiko terjadinya serangan jantung.

Pertolongan Pertama Supir Taksi untuk Temannya yang Terkena Angin Duduk

Dalam insiden tersebut, sopir taksi dengan cepat memberikan pertolongan pertama kepada temannya yang mengalami angin duduk.

Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya di lokasi, sopir taksi menggunakan minyak angin untuk memijat tubuh temannya, sebuah langkah sederhana namun efektif untuk meredakan nyeri.

Meski minyak angin bukanlah pengobatan utama, ia dapat memberikan efek relaksasi dan membantu mengurangi ketegangan otot, sehingga dapat meredakan rasa nyeri untuk sementara waktu.

Namun, penting untuk diingat bahwa ini tidak menggantikan perawatan medis profesional, dan penanganan lebih lanjut harus dilakukan di rumah sakit.

Pertolongan Pertama pada Angin Duduk

Selain cara yang dilakukan oleh supir taksi, berikut beberapa pengobatan angin duduk bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan keparahan gejala serta menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.

Meskipun angin duduk tidak bisa sembuh total, gejalanya bisa dikelola dengan baik.

Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat mengalami gejala angin duduk:

1. Berhenti Beraktivitas dan Segera Beristirahat

Jika nyeri dada muncul saat beraktivitas, hentikan aktivitas tersebut dan segera istirahat, seperti duduk atau berbaring.

2. Minum Obat-obatan

Jika gejala tidak mereda setelah beristirahat, konsumsi obat angin duduk.

Dianjurkan untuk duduk atau berbaring sebelum minum obat karena obat dapat menyebabkan pusing.

Gunakan dosis terkecil yang biasa Anda konsumsi, misalnya satu tablet penuh, setengah, atau seperempat tablet.

  • Obat Spray: Semprotkan sekali di bawah lidah.
  • Tablet: Letakkan obat di bawah lidah tanpa menelannya.

Setelah gejala mereda, buang sisa tablet.

3. Tunggu Sebelum Minum Dosis Tambahan

Tunggu selama 5 menit. Jika gejala masih berlanjut, minum dosis tambahan dan tunggu lagi selama lima menit.

4. Beritahu Keluarga

Informasikan kondisi Anda kepada keluarga atau orang terdekat agar mereka bisa membantu.

5.Hubungi Rumah Sakit Terdekat

Jika angin duduk tidak membaik setelah 10 menit atau malah semakin buruk, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans dan penanganan medis darurat.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow