INFOTANGERANG.ID– Debat kedua Pilkada Kabupaten Tangerang yang digelar pada Minggu, 10 November 2024 kemarin menyuguhkan adu gagasan yang luar biasa dari ketiga pasangan calon (paslon).
Debat kedua sekaligus terkahir tersebut mengangkat tema tentang “Strategi Literasi Digital dalam Era Transformasi Teknologi”.
Debat kedua pilkada kabupaten Tangerang ini kembali mempertemukan ketiga paslon, yakni paslon nomor urut 1, Mad Romli-Irvansyah, paslon nomor urut 2, Maesyal Rasyid-Intan Nurul Hikmah, dan paslon nomor urut 3, Zulkarnaen-Leru.
Acara debat tersebut disiarkan langsung di YouTube Metro TV serta YouTube KPU Kabupaten Tangerang.
Debat Kedua Pilkada Kabupaten Tangerang
Salah satu hal menarik dari debat semalam adalah sesi tanya jawab antar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kabupaten Tangerang.
Dalam sesi tanya jawab, pasangan nomor urut 1, Mad Romli-Irvansyah, bertanya ke pasangan nomor uurt 3 , Zulkarnaen-Leru, terkait tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang.
Pada kesempatan tersebut, calon wakil nomor urut 1, Irvansyah Asmat menanyakan apa yang akan dilakukan paslon nomor urut 3 untuk menekan angka putus sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang.
Irvansyah mengungkakan bahwa berdasarkan data, anak-anak di Kabupaten Tangerang hanya mengenyam pendidikan sampai SMP saja.
“Rata-rata di Kabupaten Tangerang, sekolah adalah SMP, apa yang akan dilakukan?” ujar Irvansyah.
Dalam debat kedua Pilkada Kabupaten Tangerang 2024, paslon nomor urut 3, Zulkarnaen-Lerru, membenrkan isu putus sekolah yang tinggi di Kabupaten Tangerang, terutama pada jenjang SMP dan SMA.
Lerru Yustira, calon wakil bupati, menyatakan bahwa sebanyak 37% anak SMA tidak melanjutkan pendidikan, merupakan sebuah tantangan yang perlu diatasi segera.
Menurut Lerru data tersebut menunjukan adanya kesenjangan yang signifikan antara lulusan SMP yang seharusnya melanjutkan SMA dan kenyataannya.
Untuk itu, Lerru mengusulkan tiga langkah untuk menekan angka putus sekolah, yakni:
1. Menambah fasilitas sekolah serta menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai di Kabupaten Tangerang, terutama untuk menampung ratusan ribu anak yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMA.
2. Menambah jumlah guru, tidak hanya untuk mengurangi kesenjangan pendidikan di wilayah tersebut, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
3. Menggerakkan program sekolah paket C sebagai upaya bagi anak-anak yang telah putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikan dan memperoleh ijazah setara SMA.
“Untuk fasilitas, pengajar, dan paket C digerakan lagi. supaya mereka yang putus sekolah bisa menlanjutkannya lagi,” ujar Lerry.
Sementara itu, paslon nomor urut 1, Mad Romli-Irvansyah, yang berperan sebagai penanya dalam sesi ini, menilai masalah putus sekolah ini sebagian besar dipicu oleh keterbatasan biaya.
Sebagai solusi, mereka merencanakan program PUSAKA (Pembangunan Unit Sekolah dan Kelas) dengan menggandeng pihak swasta untuk memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah negeri.
Mereka juga berencana menyediakan beasiswa untuk anak SMP yang membutuhkan bantuan biaya, serta bekerjasama dengan gubernur untuk menyediakan beasiswa bagi siswa SMA dan perguruan tinggi di Kabupaten Tangerang.