INFOTANGERANG.NET – Seorang Buruh pabrik yang merupakan warga ampung Ceplak, RT01/02, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Ditemukan tidak bernyawa di rumahnya. Kamis (30/4/2020).
korban meninggal setelah bunuh diri dengan cara memotong urat nadi tangan menggunakan sebilah pisau.
Sementara penyebab korban bunuh diri belum diketahui namun salah satu kerabat korban mengatakan korban bunuh diri karena depresi banyak yang terkena Pemutusan Hubungan kerja (PHK) di tempat kerjanya.
“Kemungkinan depresi karena di pabrik almarhum banyak yang di-PHK sampe dua ribuan orang, karena almarhum kebanyakan cuti jadi udah ketakutan duluan takut di PHK,” ungkap kerabat dekat korban yang enggan ditulis namanya, Dilansir dari Kabar6.
Korban yang berinisial HTN diketahui bekerja di PT Shyang Yao Fung, berlokasi di kawasan industri Jatiuwung, Kota Tangerang (bukan Cikupa, Kabupaten Tangerang-red). Pabrik sepatu itu sedang melakukan PHK massal akibat terdampak pandemi Covid-19.
Kerabatnya menduga HTN depresi atas rentetan persoalan yang membelitnya. Istri korban yang bekerja di PT PWI Serang kecelakaan hingga patah kaki dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Mungkin juga karena beban di rumahnya, karena kan keadaan istrinya untuk sementara ini belum bisa kerja. Istrinya sudah tiga minggu dirawat di Serang, karena patah tulang akibat kecelakaan waktu dia berangkat kerja pakai angkutan umum,” katanya.
“Dia pulang malam habis nengok istrinya di RS. Sebelumnya Almarhum memang udah ngeluh sakit masuk angin. Nah pulang dari situlah ngurung diri di kamar pintu pun dikunci. Karena posisi ruang tamunya gelap jadi gak kelihatan tuh si darah udah ngalir kebawah pintu akhirnya ketahuannya siang jam 9,” ujar sumber terpercaya itu.
Hingga berita ini diturunkan mencoba mengkonfirmasi aparat kepolisian. Kapolsek Balaraja Kompol Feby Heriyanto, saat dihubungi tidak merespon.(map)
Tinggalkan Balasan