INFOTANGERANG.ID- Puasa Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan menjelang Iduladha.
Selain meneladani amalan Rasulullah SAW, puasa ini juga menjadi momen untuk memperbanyak ibadah dan doa, terutama saat berbuka puasa.
Doa buka puasa Tarwiyah memiliki bacaan yang sama seperti doa buka puasa pada umumnya, namun tetap menjadi amalan mustajab di waktu yang mulia.
Sebagai informasi, Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, atau sehari sebelum puasa Arafah dan dua hari sebelum Idul Adha.
Meskipun tidak ada hadist sahih yang secara spesifik menyebut nama “Tarwiyah”, namun puasa 10 hari pertama Dzulhijjah disebut dalam berbagai hadist sebagai waktu yang penuh dengan keutamaan.
Doa Buka Puasa Tarwiyah
Berikut beberapa pilihan bacaan doa buka puasa Tarwiyah yang bisa diamalkan, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya:
1. Doa Sesuai Sunnah (HR. Abu Daud)
Arab:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya:
“Telah hilang dahaga, telah basah kerongkongan, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.”
2. Doa Populer di Masyarakat
Arab:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ
Artinya:
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
Meskipun tidak berasal dari hadits sahih, maknanya tetap benar dan banyak diamalkan.
3. Versi Lengkap Gabungan
Arab:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَاءُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya:
“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dengan rezeki-Mu aku berbuka. Telah hilang dahaga, basahlah urat-urat, dan pahala pun tetap, insya Allah.”
Adab dan Sunnah Berbuka Puasa
Berikut beberapa adab saat berbuka puasa berdasarkan sunnah Rasulullah SAW:
1. Menyegerakan Berbuka
Rasulullah SAW menganjurkan untuk segera berbuka puasa begitu waktu Maghrib datang, sebagai bentuk sunnah yang baik.
2. Membaca Basmalah Sebelum Makan
Biasakan mengucapkan “Bismillah” sebelum makan sebagai bentuk doa memohon keberkahan dari Allah SWT.
Dalam sebuah hadits, Umar bin Abi Salamah menceritakan bahwa ketika masih kecil dan sedang makan bersama Rasulullah SAW, ia mengambil makanan dari berbagai arah.
Melihat hal itu, Rasulullah SAW dengan lembut menasihatinya, “Makanlah dengan tangan kananmu dan ambillah makanan yang paling dekat darimu.”
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
3. Membaca Doa Saat Berbuka Puasa
Membaca doa saat berbuka merupakan amalan yang sangat dianjurkan, karena waktu tersebut termasuk dalam momen yang mustajab untuk berdoa.
4. Berbuka dengan Kurma atau Air
Rasulullah SAW berbuka dengan kurma segar dalam jumlah ganjil. Bila tidak ada, diganti kurma kering atau air.
5. Shalat Maghrib sebelum Makan Besar
Nabi Muhammad biasa berbuka puasa dengan ringan terlebih dahulu, kemudian melaksanakan salat Maghrib sebelum menikmati hidangan utama, kecuali bila makanan telah disiapkan, maka beliau menyantapnya terlebih dahulu.
Jadwal puasa Tarwiyah dan Arafah
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan menunaikan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah.
Kedua puasa ini memiliki keutamaan luar biasa dan menjadi momen istimewa yang hanya hadir sekali dalam setahun.
Bagi Anda yang ingin melaksanakan puasa sunnah sebelum Idul Adha, berikut adalah jadwal puasa Tarwiyah dan Arafah tahun 2025 yang bisa dijadikan acuan:
- Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah 1446 H): Rabu, 4 Juni 2025
- Puasa Arafah (9 Dzulhijjah 1446 H): Kamis, 5 Juni 2025
- Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah 1446 H): Jumat, 6 Juni 2025
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Berikut ini adalah keutamaan dari Puasa Tarwiyah dan Arafah, diantaranya:
1. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Meskipun dalil khusus mengenai puasa Tarwiyah masih diperdebatkan tingkat kesahihannya, banyak ulama menyebut bahwa puasa pada hari ini termasuk dalam rangkaian 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang memiliki keutamaan luar biasa.
Dalam hadits disebutkan bahwa amalan di 10 hari pertama Dzulhijjah lebih dicintai Allah daripada jihad sekalipun, kecuali orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya tanpa kembali.
2. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa Arafah memiliki dalil yang sangat kuat.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa puasa Arafah memiliki keutamaan besar, yakni sebagai penghapus dosa selama dua tahun, yakni setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. (HR. Muslim)
Oleh sebab itu, bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT sekaligus kesempatan meraih ampunan dan pahala yang luar biasa.
