INFOTANGERANG.IDGempa Jepang bermagnitudo 6,8 menggungcang Miyazaki, Pulau Kyushu pada Senin, 13 Januari 2025 menyebabkan tsunami kecil setinggi 20 centimeter (cm) di dua pelabuhan Prefektur Miyazaki.

Sejuh ini tidak ada laporan terkait kerusakan atau korban jiwa dari gempa yang mengguncang Jepang pada pukul 21.19 waktu setempat tersebut.

Pusat gempa Jepang sendiri terjadi di kedalaman 36 kilometer, sekitar 18 km dari lepas pantai Miyazaki di wilayah Kyushi.

Tepatnya terletak pada koordinator 31,78 LU dan 131,54 BT, tepatnya di 309 km barat daya Hiroshima, Jepang, dengan kedalaman hiposenter 40 km.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) sempat memberikan peringatan terkait gempa Jepang terhadap kemungkinan gelombang tsunami satu meter dan mendesak warganya untuk menjauh dari pesisir.

“Tsunami bisa terjadi berulang kali. Mohon jangan ke laut atau mendekati wilayah pesisir,” kata JMA di media sosial X, dikutip dari kantor berita AFP pada Senin.

Siaran langsung stasiun televisi NHK menunjukan, bahwa tak ada kerusakan yang terlihat dari gempa Jepang, dan nampak laut tenang.

Kapal-kapal juga teta beroperasi dan lalu lintas juga tetap berjalan normal.

Gempa Jepang Tak Berpotensi Tsunami di RI

Melansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Jepang ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia.

“Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia diimbau agar tetap tenang,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya, pada Senin 13 Januari 2025.

Berdasarkan analisis dari BMKG, gempa di Jepang ini terjadi pada pukul 19.19.36 WIB.

Daryono menyebutkan bahwa gempa Jepang ini berjenis gempa bumi dangkal, yang dipicu aktivitas Subsidi Nankai dan memiliki mekanisme pergerakan naik.

Seperti yang diketahui, Jepang berada di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat “Cincin Api” Pasifik.

Hal tersebut menjadikan Jepang sebagai salah satu negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia.

Negara kepulauan yang dihuni sekitar 125 jiwa ini mengalami sekitar 1.500 guncangan setiap tahunnya.

Sekitar 18 persen dari gempa bumi dunia bahkan terjadi di Jepang.

Mayoritas gempang yang terjadi di Jepang bersifat ringan, namun kerusakan yang ditimbulkan bervariasi tergantung lokasi dan kedalaman pusat gempa.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter