INFOTANGERANG.ID- Berdasarkan prediksi posisi hilal saat ini, Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Namun, penetapan resmi 1 Syawal 2025 masih menunggu keputusan dari sidang isbat Lebaran 2025.
Sidang isbat penetapan Idul Fitri 2025 tersebut dijadwalkan berlangsung hari ini, Sabtu, 29 Maret 2025, secara tertutup di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad melalui laman resmi Kemenag, menjelaskan bahwa sidang isbat akan diawali dengan seminar tentang metode hisab dan rukyat pada pukul 16.00 WIB.
Selanjutnya, sidang isbat penentuan Idul Fitri 2025 akan dimulai pukul 18.30 WIB dan diakhiri dengan konferensi pers pada pukul 19.00 WIB.
Prediksi Idul Fitri 2025
Idul Fitri 2025 diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Secara astronomis, konjungsi atau ijtimak terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB.
Berdasarkan data astronomi, posisi hilal saat matahari terbenam berkisar antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh.
“Data astronomi ini akan kami verifikasi melalui mekanisme rukyat,” ujar Abu Rokhmad.
Namun, menurut kriteria imkanur rukyat dari MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal belum memenuhi syarat karena masih berada di bawah ketentuan minimal tiga derajat ketinggian dengan elongasi 6,4 derajat.
Oleh karena itu, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 2025 kemungkinan besar akan dirayakan pada 31 Maret 2025.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 2025 lebih awal dan dipastikan akan merayakan Lebaran tanpa menunggu hasil sidang isbat dari Kementerian Agama.
Tentang Sidang Isbat Idul Fitri 2025
Sidang isbat merupakan proses yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah, khususnya bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Sidang ini berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menetapkan hari-hari penting seperti awal puasa, Idulfitri, dan Iduladha.
Menurut UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, sidang isbat termasuk dalam kewenangan Pengadilan Agama.
Sementara itu, mekanisme penetapan awal bulan Hijriah diatur dalam Keputusan Menteri Agama.
Pelaksanaan sidang isbat terdiri dari beberapa tahapan.
Tim pemantau dari Kemenag, BMKG, LAPAN, dan ormas Islam melakukan rukyat atau pengamatan hilal di berbagai lokasi di Indonesia.
Data hisab dari para ahli astronomi juga digunakan untuk memperkirakan posisi hilal secara matematis.
Setelah itu, pemerintah menyelenggarakan sidang isbat guna menetapkan 1 Syawal 2025.
Sidang ini dihadiri oleh pejabat Kemenag, perwakilan ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah, ahli astronomi, serta para ulama untuk memastikan penetapan tanggal Idulfitri berdasarkan kajian ilmiah dan syariat Islam.
Hasil sidang isbat Lebaran 2025 akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama melalui konferensi pers dan disiarkan melalui media massa.
Jika hasilnya sesuai dengan prediksi hilal untuk 1 Syawal 2025, maka Idul Fitri diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Berikut tahapan rangkaian sidang isbat Idul Fitri 2025:
1. Pembukaan oleh Kementerian Agama.
2. Seminar hisab rukyat, yang membahas metode perhitungan astronomi serta teknik pengamatan hilal.
3. Laporan hasil rukyat, yaitu penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
4. Sidang isbat, di mana dilakukan pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah.
5. Konferensi pers, di mana Menteri Agama mengumumkan hasil sidang isbat secara resmi kepada publik.

1 Komentar