Infotangerang.id- Google Doodle hari ini, Rabu 21 Agustus 2024 menampilkan masakan rendang khas Minangkabau yang telah diakui sebagai salah satu makanan terlezat dunia.

Makanan dengan metode memasak yang rumit dan cukup lama menjadikan rendang makanan yang tidak mudah basi walaupun tidak membutuhkan bahan pengawet.

Dengan berbahan dasar daging dan santan serta campuran bumbu rempah asal Indonesia membuat rendang sangat memiliki citarasa yang sangat khas.

Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan rendang pun mulai meluas ke negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.

Masing-masing memiliki sentuhan lokal pengolahan rendang sendiri dan pencapaian rendang sebagai perayaan di Google Doodle hari ini pun semakin menunjukkan keberadaan dan pengakuan rendang sebagai makanan terenak di dunia, yang tidak hanya sebagai warisan budaya lokal semata.

Kenapa Rendang?

Mengusung tema “Merayakan Rendang”, Google Doodle hari ini memperingati acara memasak rendang daring terbesar sepanjang masa yang digelar oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dan memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Acara tersebut diikuti oleh diikuti 2.814 peserta dari Asia, Amerika, Afrika, Australia, dan Eropa. Pada 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan rendang sebagai hidangan nasional Indonesia dan warisan budaya takbenda.

Screenshot 2024 08 21 113439

Sejarah Rendang

Sejarah Rendang berasal dari bahasa Minang, randang yang merujuk pada teknik memasak bernama marandang yang diolah dengan cara mengaduk masakan dalam waktu yang lama hingga masakan menjadi kering.

Bagi orang Minang, rendang bukan hanya sekadar masakan, tetapi juga berkaitan dengan budaya marantau (merantau), serta budaya pandai besi.

Karena dikenal sering merantau, orang Minang akan membawa bekal rendang, karena awet dan tahan lama. Terkait budaya pandai besi, alat yang digunakan untuk memasak rendang menandakan masyarakat Minang sudah bisa pandai besi sejak dulu.

Sebelum adanya kompor, masyarakat Minang akan memasak rendang menggunakan tungku yang dapat menyebarkan panas merata melalui kuali.

Pembuatan rendang yang lama memuat makna bahwa setiap orang Minang harus sabar, bijaksana, dan menghargai proses.

Selain itu, bahan utama pembuatan rendang, yakni daging sapi, kelapa dan cabai juga memiliki maknanya masing-masing. Daging sapi melambangkan niniak mamak, yakni sebagai pemimpin suku adat. Kelapa melambangkan cadiak pandai atau disebut sebagai kaum intelektual dari Minang. Cabai sendiri melambangkan para alim ulama dari Minang yang memiliki sikap tegas.

Apabila digabungkan, ketiga unsur tersebut beririsan dengan tiga tokoh adat penting di Minangkabau yang sering disebut tungku tigo sajarangan.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor