Infotangerang.id– Puasa Arafah adalah bagian dari puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Zulhijah.

Puasa tersebut, tepatnya dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah setiap tahun.

Bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah haji, mereka tidak dianjurkan untuk melakukan puasa Arafah karena mereka sedang mengerjakan rukun ibadah haji.

Hal itulah yang menyebabkan Puasa Arafah dianggap sebagai pengganti bagi mereka yang belum dapat menunaikan ibadah haji, dengan harapan memperoleh pahala dan manfaat besar.

Hari Arafah sendiri juga merupakan hari yang sangat istimewa, di mana doa-doa diijabah dan amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya.

Keutamaan Menjalankan Puasa Arafah

jadwal puasa Idul adha 2024
jadwal puasa Idul adha 2024

Puasa Arafah dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki begitu banyak keutamaan, beberapa diantaranya adalah:

1. Menghapus Dosa Selama Satu Tahun Lalu dan Akan Datang

Keutamaan puasa Arafah yang pertama adalah menghapus dosa satu tahun yang lalu, dan satu tahun yang akan datang.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.” (HR Muslim).

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus adalah dosa kecil. (An-Nawawi, //Syarah Muslim,// juz 3, h. 113).

Hadist lain juga mengatakan:

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya: “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun.” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnu an-Najar).

2. Terkabulnya Doa

Selain menghapuskan dosa selama dua tahun, puasa Arafah juga memiliki keutamaan lain yaitu terkabulnya doa.

Bagi umat Islam yang menjalankan puasa Arafah dan berdoa, Allah SWT akan mengabulkan doa dan harapannya.

Rasulullah SAW bersabda:

Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para Nabi sebelumku ucapkan adalah ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir’ (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR Tirmidzi).

3. Terbebas Dari Siksa Api Neraka

Keutamaan lain yang didapatkan setelah menunaikan puasa Arafah adalah pembebasan dari siksa neraka bagi yang menjalankannya.

Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).

Keutamaan puasa Arafah ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah puasa pada hari yang mulia tersebut.

Menunaikan puasa Arafah bukan hanya sebagai bentuk ibadah individu, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan ketakwaan dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Cara Mengamalkan Puasa Arafah

Puasa 10 Awal Dzulhijah
Puasa Dzulhijah

Tata cara pelaksanaan puasa Arafah tidak jauh berbeda dari puasa pada umumnya, yaitu mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Berikut ini cara mengamalkan puasa Arafah, sebagaimana dilansir dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas):

1. Membaca niat puasa Arafah di malam hari atau sebelum fajar terbit

Seperti ibadah lainnya yang harus diawali dengan niat, hal itu juga berlaku sebelum memulai puasa Arafah. Niat ini dapat dilakukan di malam hari sebelum tidur atau sebelum fajar terbit.

Niat ini tidak harus dilafalkan secara lisan, cukup di dalam hati. Namun, jika ingin melafalkannya, bisa dengan kalimat:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Saya niat puasa Arafah karena Allah Ta’ala.”

2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

Seperti halnya puasa wajib dan puasa lainnya, selama berpuasa Arafah, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

3. Mengisi waktu dengan amalan ibadah

Disarankan untuk memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan memperbanyak shalat sunnah.

Hari Arafah adalah hari yang sangat mulia, sehingga memperbanyak ibadah pada hari ini sangat dianjurkan.

4. Berdoa dan memohon ampunan

Hari Arafah adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

Oleh karena itu, perbanyaklah doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT di hari Arafah, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara keseluruhan.

5.Berbuka puasa

Ketika matahari terbenam, berbukalah dengan doa berbuka puasa dan disarankan untuk memulai dengan makanan yang ringan seperti kurma dan air putih.

Doa berbuka puasa yang dianjurkan adalah:

للَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أُمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت ُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Artinya: “Ya Allah, aku berpuasa untuk-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa.”

Dengan mengikuti tata cara tersebut, diharapkan puasa Arafah yang dilakukan dapat membawa keberkahan dan keutamaan yang besar, termasuk ampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka.

Baca berita lainnya di Infotangerang.id dan Tangselife.com

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow