INFOTANGERANG.ID- Penampilan Maia Estianty di prosesi siraman putranya, Al Ghazali, kembali menjadi perbincangan hangat.
Bukan hanya karena aura elegannya, tapi juga karena set perhiasan mewah yang ia kenakan. Ya, Maia tampil menawan dengan koleksi eksklusif dari Bvlgari Burma No Heat Sapphire Jewelry Suite yang dipenuhi blue sapphire. Tak tanggung-tanggung, harganya ditaksir mencapai Rp10 miliar!
Kenapa blue sapphire yang digunakan Maia Estianty bisa semahal itu? Apa yang membuat batu permata ini menjadi incaran kolektor dan selebritas kelas atas?
Alasan Blue Sapphire Maia Estianty Bisa Seharga Rp10 Miliar
Blue Sapphire: Simbol Kemewahan dan Keabadian
Safir biru atau blue sapphire merupakan salah satu jenis batu permata paling prestisius di dunia. Batu ini bukan hanya dipakai sebagai perhiasan biasa, tetapi juga punya sejarah panjang sebagai simbol status, keabadian, dan kemurnian yang sering terlihat dalam mahkota kerajaan hingga cincin pertunangan bangsawan Eropa.
Menurut With Clarity New York, blue sapphire dianggap sebagai varietas safir paling bernilai tinggi karena kejernihan, kilau, dan warnanya yang memikat.
Royal Blue: Warna Paling Dicari dan Paling Mahal
Nilai sebuah safir biru sangat bergantung pada warnanya. Warna biru pekat dengan saturasi tinggi, yang dikenal dengan sebutan Royal Blue, menjadi standar tertinggi dalam dunia perhiasan. Batu dengan rona biru keabu-abuan atau terlalu gelap akan mengalami penurunan harga karena kurang menarik secara visual.
Kashmir Sapphire: Jenis Safir Paling Langka di Dunia
Salah satu jenis blue sapphire paling legendaris adalah Kashmir Sapphire, juga dikenal sebagai Cornflower Blue Sapphire. Batu ini hanya ditemukan di pegunungan Himalaya dan hanya bisa ditambang dalam waktu terbatas setiap tahunnya. Karakteristik utamanya adalah warna biru terang yang lembut dan efek beludru unik dari serat alami (silk) di dalam batu.
Kelangkaan lokasi penambangan inilah yang membuat Kashmir Sapphire menjadi incaran kolektor dan mencapai harga yang luar biasa tinggi.
Kejernihan dan Ukuran Jadi Penentu Harga
Tak hanya warna, kejernihan dan ukuran juga jadi faktor penting. Blue sapphire alami biasanya memiliki inklusi alami seperti jarum halus (rutile) atau garis putih menyerupai kabut (feathers). Meskipun wajar, batu yang terlihat lebih bersih tentu dihargai lebih tinggi.
Semakin besar ukuran batu dengan kualitas tinggi, maka semakin tinggi pula nilai per karatnya. Di pasar, harga safir biru 1–2 karat berkualitas bagus bisa mencapai 800–1.200 dolar AS per karat, sementara yang berukuran 2–3 karat bisa tembus 2.000 dolar AS per karat.
Rekor harga tertinggi bahkan pernah tercatat hingga 135.000 dolar AS per karat, menjadikan blue sapphire sebagai salah satu batu permata non-berlian termahal di dunia.
Blue Sapphire Sintetis, Solusi Lebih Hemat Tanpa Kehilangan Gaya
Bagi pecinta perhiasan yang ingin tampil elegan tanpa menguras kantong, blue sapphire sintetis bisa jadi alternatif menarik. Batu ini dibuat di laboratorium dan secara visual sangat mirip dengan yang alami, meskipun nilainya jelas tak sebanding.
Proses pembuatannya cukup kompleks kristal tumbuh dalam bentuk silinder panjang yang disebut boules, dan memerlukan suhu serta tekanan tinggi. Meski bukan hasil tambang alam, safir sintetis tetap bisa memberikan tampilan mewah dengan harga jauh lebih terjangkau.
Penampilan glamor Maia Estianty dengan perhiasan blue sapphire senilai Rp10 miliar bukan hanya tentang gaya, tapi juga tentang pilihan batu permata yang sarat makna dan nilai.
Blue sapphire bukan sekadar batu cantik, ia adalah investasi keindahan yang merefleksikan keabadian, kemewahan, dan ketangguhan. Tidak heran jika safir biru terus menjadi favorit para bangsawan hingga selebritas dunia.
