Mbak Ita, Wali Kota Semarang yang berhasil menyelesaikan gelar S3 di Undip dengan pencapaian IPK sempurna 4,00, ceritanya sungguh menginspirasi

Infotangerang.id- Mbak Ita, Wali Kota Semarang yang berhasil menyelesaikan gelar S3 di Undip dengan pencapaian IPK sempurna 4,00, ceritanya sungguh menginspirasi

Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab dipanggil Mbak Ita, berhasil menyelesaikan studi S3 di Universitas Diponegoro (Undip) dengan predikat Summa Cum Laude.

Wanita tersebut menyelesaikan program Doktor Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip dengan mencapai prestasi luar biasa, meraih IPK sempurna 4,00.

Meskipun sibuk dengan tugasnya sebagai Wali Kota Semarang, semangat Mbak Ita dalam menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat doktoral tetap membara.

Prestasi gemilangnya sebagai lulusan cumlaude tak terhentikan, dengan disertasinya yang berjudul “Hepta Helix Collaborative Governance dalam Pengelolaan Situs Kota Lama Semarang” diselesaikan dalam waktu studi singkat, yakni 3 tahun 9 hari saja.

Harus Pintar Bagi Waktu

Mbak Ita mengungkapkan tekadnya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kegiatan yang diemban.

Baik itu dalam mengatur waktu untuk keperluan perkuliahan, menunaikan tugas-tugas sebagai Wali Kota Semarang, maupun menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga.

Tentunya untuk mendapatkan yang terbaik butuh pengorbanan. Kita harus bisa memilah dan memilih.

Seperti pada saat posisi bekerja berarti harus first priority di pekerjaan yang kita diberikan amanah, kemudian second priority itu sekolah atau kuliah dan sekaligus dengan dibarengi peran sebagai ibu rumah tangga.

Pastinya ada waktu yang berkurang, juga waktu tidur yang berkurang. Intinya harus pintar membagi waktu,” ungkap Mbak Ita, dikutip dari laman Undip, Sabtu (27/4/2024).

Menurut dia, yang terpenting banyak belajar dengan senior-senior, yakni para pengajar ataupun dosen kita.

“Saya juga tidak malu untuk belajar dengan Bambang Pramusinto yang menjabat sebagai kepala dinas sekaligus karena beliau tim saya, atau belajar dengan teman-teman kita dan mungkin kalau di kantor belajar dengan staf kita atau eselon II. Tidak merasa kalau kita ini orang paling pintar dan banyak belajar dari referensi, banyak jurnal, dan lainnya,” Imbuhnya.

Menjalin Networking

Bagi Mbak Ita, momen wisuda bukan hanya sekadar perayaan formal dengan memindahkan tali kicir dan menerima ijazah semata.

Baginya, pentingnya jaringan sosial dan komunikasi dalam membangun hubungan yang berkelanjutan, serta berkontribusi sebagai alumni yang berprestasi, menjadi perhatian utama.

Dia menekankan pentingnya proses wisuda sebagai momentum untuk mengenali potensi kolaboratif yang ada, sekaligus merayakan prestasi universitas seperti peringkat Undip yang mendunia, termasuk di peringkat ke-24 di Asia untuk Program Studi Administrasi Publik.

Ini menegaskan posisi penting Undip sebagai lembaga pendidikan yang patut dibanggakan.

“Kemudian juga bagaimana masyarakat di dunia pekerjaan bisa menerima alumni Undip” Ungkap Mba Ika.

Mbak Ita menyampaikan pesannya dengan penuh semangat untuk senantiasa menjaga semangat dan menjalin hubungan yang baik dengan semua teman.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjalani perjalanan kehidupan.

“Dengan doa dan usaha, saya yakin para alumni Undip akan mampu mencapai prestasi luar biasa dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan bangsa dan negara kita,” tutup Mbak Ita dengan optimisme yang menginspirasi.