Infotangerang.id– Pada bulan Juni lalu, kasus kematian pertama akibat monkeypox atau cacar monyet di Negara Afrika Selatan terjadi.

Kasus tersebut menimpa seorang pria berusia 37 tahun yang dikonfrimasi meningga dunia di Rumah Sakit Tembisa, Afrika Selatan.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla, juga mengonfirmasi bahwa kematian ini adalah yang pertama di dunia dan merupakan salah satu dari lima kasus infeksi cacar monyet (monkeypox atau Mpox) yang tercatat dalam sebulan terakhir.

Kini situasinya semakin krusial ketika Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organisasion) telah mengumumkan bahwa peningkatan penyebaran monkeypox atau mpox di Afrika telah menjadi keadaan darurat kesehatan global.

WHO memperingatkan bahwa virus ini berpotensi menyebar secara internasional.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

WHO melaporkan lebih dari 14.000 kasus dan 524 kematian di Afrika tahun ini, melebihi angka yang tercatat pada tahun lalu.

Lalu sebenarnya apa itu monkeypox? Apakah sangat berbahaya? Berikut penjelasannya.

Apa itu Monkeypox?

Melansir dari laman siloam hospital, cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus langka dari hewan, yang lebih dikenal sebagai virus monkeypox.

Virus ini pertama kali ditemukan di Denmark pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian.

Nama cacar monyet diberikan karena monyet merupakan inang utama dari virus monkeypox.

Ketika seseorang terkena cacar monyet, akan muncul bintil-bintil bernanah dan melepuh pada permukaan kulitnya.

Selain itu, penyakit ini juga disertai demam serta pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak, mirip dengan gejala cacar air.

Monkeypox atau cacar monyet dapat menular melalui kontak langsung dengan luka yang terkontaminasi virus, droplet, dan cairan tubuh dari penderita (seperti saat batuk atau bersin).

Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan hewan, kontak langsung dengan kulit hewan, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus.

Meskipun cacar monyet jarang menimbulkan kematian, penyakit ini tetap dapat mengancam kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala, penyebab, dan cara pencegahan cacar monyet agar penanganan dapat dilakukan dengan segera.

Penyebab Monkeypox

monkeypox 1
Penyebab Monkeypox

Monkeypox atau cacar monyet disebabkan oleh infeksi virus monkeypox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga mencakup virus penyebab cacar (smallpox), virus cacar sapi (cowpox), dan virus vaccinia (yang digunakan dalam vaksin cacar).

Walaupun virus ini dapat menular, monkeypox dapat dibedakan dari penyakit kulit lainnya seperti cacar air atau herpes.

Virus monkeypox awalnya didapat dari gigitan hewan liar seperti tupai dan monyet.

Namun bisa juga menular melalui kontak dengan kulit yang rusak, seperti gigitan atau cakaran, serta kontak langsung dengan darah hewan yang terinfeksi, cairan tubuh, atau lesi cacar.

Monkeypox juga bisa menyebar dari orang ke orang, meskipun lebih jarang.

Penularan antar manusia terjadi melalui kontak dengan luka, keropeng, atau cairan mulut dari orang yang terinfeksi.

Ini bisa terjadi dalam situasi intim seperti berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks.

Namun, penelitian masih berlangsung mengenai apakah virus ini dapat ditularkan melalui air mani atau cairan vagina.
Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui kontak dengan bahan yang baru saja terkontaminasi, seperti pakaian, tempat tidur, seprai, dan barang-barang lain yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.

Ciri-ciri Monkeypox

monkeypox 2
ciri-ciri monkeypox

Ciri-ciri monkeypox umumnya mulai muncul 6-16 hari setelah terpapar virus, dengan masa inkubasi berkisar antara 6-13 hari.

WHO mengategorikan ciri-ciri cacar monyet menjadi dua periode infeksi yakni:

1. Periode Invasi

Durasi: 0-5 hari setelah infeksi.

Ciri-ciri:

  • Sakit kepala berat.
  • Demam.
  • Sakit punggung.
  • Kelelahan (asthenia).
  • Nyeri otot.
  • Mual dan muntah (terutama jika terpapar langsung dari gigitan hewan).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).

Ciri utama yang membedakan monkeypox dari cacar lainnya adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening.

Ciri lainnya bisa menjadi lebih parah, seperti gangguan pernapasan, radang tenggorokan, batuk, dan hidung tersumbat.

2. Periode Erupsi Kulit

Ciri utama dalam periode ini adalah munculnya ruam pada kulit, biasanya terjadi 1-3 hari setelah demam.

Ruam awalnya muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Area yang paling sering terdampak adalah tangan, kaki, dan wajah.

Ruam kulit dimulai dengan bintik-bintik, kemudian berkembang menjadi lenting atau vesikel (lepuhan berisi cairan), dan akhirnya membentuk kerak setelah beberapa waktu.

Cara Pencegahan Monkeypox

Langkah-langkah pencegahan monkeypox termasuk vaksin cacar yang memberikan perlindungan terhadap monkeypox, meskipun saat ini vaksin ini masih terbatas pada uji klinis.

Pencegahan juga bergantung pada mengurangi kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi dan membatasi penyebaran antar manusia.

Beberapa cara efektif untuk mencegah penyebaran virus monkeypox adalah:

  • Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, terutama yang sakit atau mati.
  • Menghindari kontak dengan tempat tidur dan barang-barang lain yang mungkin terkontaminasi virus.
  • Memasak semua daging atau bagian tubuh hewan dengan baik.
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air.
  • Menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.
  • Melakukan hubungan seks yang aman, termasuk menggunakan kondom.
  • Memakai masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di sekitar orang lain.
  • Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi.

Jika sudah terinfeksi, cacar monyet biasanya sembuh dalam waktu 2-4 minggu.

Jika mulai merasakan gejala, segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memantau kondisi hingga ruam sembuh.

Cara Menyembuhkan Monkeypox

Saat ini, belum ada obat khusus untuk monkeypox.
Namun, kondisi ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-4 minggu.

Beberapa negara menggunakan tecovirimat sebagai pengobatan untuk cacar monyet, yang bekerja dengan menghambat perkembangan dan penyebaran virus monkeypox.

Selama mengalami gejala monkeypox, disarankan agar penderitanya banyak beristirahat, mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta menjaga pola makan yang sehat.

Selain itu, pengidap monkeypox juga disarankan untuk melakukan karantina mandiri dan tidak keluar rumah guna mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow