INFOTANGERANG.ID– Inilah bacaan niat puasa Asyura dan Tasu’a 2025 yang dikerjakan pada awal bulan Muharram.

Sebagai informasi, dalam penanggalan Islam atau kalender Hijriah, Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu bulan mulia dalam Islam.

Di seluruh dunia, umat Muslim menyambutnya dengan beragam ibadah sunnah, salah satunya adalah mengerjakan puasa Asyura dan Tasu’a.

Dua hari ini memiliki keutamaan yang luar biasa dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghapuskan dosa.

Bagi umat Islam di Indonesia, penting untuk mengetahui jadwal dan niat puasa Asyuran dan Tasu’a 2025.

Tak hanya itu, pemahaman akan keutamaannya juga menjadi motivasi tersendiri untuk menjalankannya dengan sungguh-sungguh.

Jadwal Puasa Asyura dan Tasu’a 2025

puasa tasua dan asyura 2025
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025: Ini Tanggal Lengkap Versi NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah

Secara umum, puasa Tasu’a dikejerkana lebih dahulu yakni pada tanggal 9 Muharram, sementera untuk puasa Asyura dikerjakan setelahnya pada 10 Muharram.

Jika mengacu pada Surat Keputusan eputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional 2025 dan Kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag), 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.

Dengan demikian, berikut jadwal puasa Tasu’a dan Asyura 2025  menurut pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU):

  • Puasa Tasu’a: Sabtu, 5 Juli 2025 (9 Muharram 1447 H)
  • Puasa Asyura: Minggu, 6 Juli 2025 (10 Muharram 1447 H)

Namun, penting diketahui bahwa penetapan awal bulan Hijriah juga bisa berbeda tergantung metode hisab atau rukyat yang digunakan.

Untuk umat Muhammadiyah 1 Muharram 1447 H jatuh lebih cepat pada hari Kamis, 26 Juni 2025.

Dengan demikian, menurut versi Muhammadiyah jadwal puasa Tasu’a dan Asyura dimulai pada:

  • Puasa Tasu’a: Jumat, 4 Juli 2025
  • Puasa Asyura: Sabtu, 5 Juli 2025.

Lafal Niat Puasa Asyura dan Tasu’a 2025

1. Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnatil ‘Āsyūrā’ lillāhi ta‘ālā
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.

2. Niat Puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ تَاسُوعَاء لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati Tāsū‘ā lillāhi ta‘ālā
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah Ta’ala.

Niat puasa Asyura dan Tasu’a boleh dibaca pada pagi hari sebelum tergelincir matahari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.

Hal ini sesuai dengan pendapat mazhab Syafi’i yang membolehkan niat puasa sunnah di pagi hari.

Apa Hukum Mengerjakan Puasa Asyura dan Tasu’a?

Awalnya Rasulullah SAW hanya berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram.

Akan tetapi, ketika mengetahui bahwa kaum Yahudi juga berpuasa di tanggal yang sama sebagai peringatan keselamatan Nabi Musa dari Firaun.

Maka Rasulullah SAQ menganjurkan umatnya untuk mengiringi puasa Asyura dengan puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu’a) sebagai bentuk pembeda.

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu’a

Salah satu hadis paling masyhur terkait keutamaan puasa Asyura diriwayatkan oleh Imam Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa menjalankan puasa pada 10 Muharram merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.

Keutamaannya begitu besar sehingga banyak ulama menempatkannya sebagai puasa sunnah paling utama setelah Ramadhan.

Pada bulan Muharram adalah waktu terbaik untuk memperbanyak puasa sunnah, dan hari Asyura 10 Muharram adalah puncaknya

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Jihan Hoirunsia
Editor
Jihan Hoirunsia
Reporter