INFOTANGERANG.ID- Dua rusunawa di Tangsel yang saat ini dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rusunawa pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) setempat hampir penuh.
Kepala Bidang Perumahan pada Disperkimta Kota Tangsel, Ferdaus mengatakan tingkat okupansi dua rusunawa, yakni Rusunawa Situ Gintung dan Rusunawa Serua yang dikelola pihaknya saat ini hampir penuh.
Ini membuktikan minat masyarakat untuk menempati kedua rusunawa di Tangsel itu tinggi.
Penghuni Rusunawa di Tangsel Capai 85 hingga 95 Persen
“Penghuniannya untuk Rusunawa Serua sudah lebih dari 85 persen, kemudian Rusunawa Gintung sudah 95 persen. Masih banyak peminat warga Tangsel yang belum punya hunian dan pengen tinggal di rusun dan tidak terpenuhi maka kita membutuhkan rusun baru lagi sebenarnya,” katanya, Senin, 19 Mei 2025.
Dia menuturkan, pemenuhan akan rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu hal yang harus dipikirkan oleh Pemerintah Kota.
Bila melihat okupansi rusunawa yang hampir penuh dan adanya antrian maka rusunawa baru di Tangsel dibutuhkan.
Bantu Warga yang Belum Miliki Hunian
Selain itu juga bagi warga Tangsel yang belum mempunyai hunian akan terbantu. Menurutnya, dengan adanya rusunawa yang tertata dan terkelola dengan baik maka pemerintah akan memberikan hunian yang nyaman bagi masyarakat.
“Kalau warga Tangsel tinggalnya nyaman, nyari duitnya, kerjanya juga akan enak. Otomatis akan meningkatkan perekonomian di Tangsel . Selain itu juga ada PAD karena ada retribusi. Meskipun nanti kalau ada rusun baru, dibangun oleh pemerintah pusat belum bisa langsung memberikan PAD tapi ke depannya tunggu 5 tahun lagi, atau kurang dari itu setelah menjadi aset pemkot kan akan menjadi retribusi,” Ferdaus menjelaskan.
Total Unit Rusunwa di Tangsel
Adapun total unit Rusunawa Situ Gintung yaitu ada 74 unit dan yang terisi sebanyak 71 unit. Kemudian, untuk Rusunawa Serua ada 70 unit dan yang terhuni sudah 59 unit.
“Untuk Rusunawa Serua luasnya 36 meter persegi, harga sewanya mulai dari Rp520 ribu hingga Rp600 ribu. Sedangkan Rusunawa Situ Gintung luasnya 27 meter persegi dengan harga sewa mulai dari Rp240 ribu sampai Rp300 ribu,” terangnya.
Bahkan setiap harinya ada warga yang mengambil formulir untuk tinggal di rusunawa. “Warga yang tinggal di rusunawa harus merupakan warga Tangsel, dengan jumlah per-KK sebanyak 5 orang, dan memiliki penghasilan dibawah UMP, setelah mereka mengisi formulir, akan ada wawancara lalu akan di proses, mereka bisa menghuni di rusunawa selama 5 tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan menyambut baik tingginya minat masyarakat terhadap Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Situ Gintung dan Serua.
Ia menilai, kondisi hunian yang telah terisi hingga lebih dari 85 persen menunjukkan bahwa program penyediaan rumah layak huni bagi warga berpenghasilan rendah berjalan sesuai harapan.
“Pembangunan rusunawa tambahan bukan hanya memberi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah melalui penciptaan lapangan kerja selama proses pembangunan serta potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi di masa mendatang,” tandasnya.
Disperkimta berkomitmen menjaga standar kualitas pengelolaan rusunawa, mulai dari infrastruktur, kebersihan, ketersediaan air, hingga respons cepat atas keluhan penghuni, agar warga betul‑betul merasakan manfaat tinggal di hunian vertikal yang terjangkau.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan para pemangku kepentingan untuk merealisasikan pembangunan rusunawa baru secepatnya, sehingga semakin banyak keluarga di Tangsel yang dapat menikmati hunian layak dan mendorong peningkatan kesejahteraan kota secara keseluruhan,” kata Aries menambahkan.
