INFOTANGERANG.ID- Pemprov Banten menggagas program Sekolah Rakyat dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas untuk seluruh lapisan masyarakat,
Sekolah ini dirancang khusus bagi warga tidak mampu dan berkonsep boarding school (sekolah berasrama) dengan fasilitas lengkap dan pembiayaan sepenuhnya dari negara.
Gubernur Banten, Andra Soni mengungkapkan, ada dua lokasi Sekolah Rakyat yang telah dipilih sebagai pilot project, yaitu di Kabupaten Lebak untuk jenjang SD dan SMP, serta di Kota Tangerang Selatan untuk jenjang SMA.
Sekolah Rakyat Dibiayai ABPN
“Sekolah ini akan memanfaatkan gedung milik pemerintah yang sudah ada, seperti fasilitas di Balai Besar Latihan Kerja (BBLK),” ujar Andra saat ditemui di Serang, Rabu 5 Juni 2025.
Sekolah Rakyat dirancang berdiri di atas lahan seluas 5 hektare dan mampu menampung hingga 150 siswa per angkatan. Sistem asrama diberlakukan agar siswa bisa fokus belajar tanpa terbebani urusan logistik, termasuk asupan gizi yang akan dijamin negara.
“Semua siswa akan dibiayai penuh melalui APBN dan dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial,” tambah Gubernur Andra.
Dengan sistem seleksi berbasis data kemiskinan ekstrem, program ini memastikan bahwa hanya warga dari keluarga tidak mampu yang berhak mendapatkan pendidikan gratis dan bermutu tersebut.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memastikan bahwa Sekolah Rakyat yang dikelola Kemensos tidak akan berbenturan dengan program Sekolah Unggul Garuda dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Arahan Presiden jelas, mereka yang tidak mampu secara ekonomi tetap berhak mengakses pendidikan berkualitas,” tegas Mu’ti.
Ia menambahkan bahwa kementerian terkait akan duduk bersama membahas skema terbaik agar program tidak saling tumpang tindih dan bisa saling melengkapi.
Dibuka Tahun Ajaran Baru, Bisa Libatkan Swasta ke Depan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan bahwa Sekolah Rakyat akan mulai berjalan pada tahun ajaran baru. Ia juga membuka peluang keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan dan pengelolaan sekolah ini.
“Bisa saja ke depan ada kerja sama pemerintah dengan pihak swasta, terutama untuk memperluas jangkauan dan mempercepat pembangunan sekolah rakyat,” ujarnya.
Gedung dan anggaran masih dalam tahap pembahasan, namun satu hal yang pasti, menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat akan menjadi simbol hadirnya negara dalam mewujudkan keadilan pendidikan bagi seluruh rakyat.
