INFOTANGERANG.IDHari ini 10 November merupakan peringatan Hari Pahlawan 2024 yang selalu diperingati setiap tahun oleh masyarakat Indonesia.

Peringatan ini merupakan hari untuk masyarakat Indonesia kembali mengingat jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Bangsa.

Hari Pahlawan 2024 ini diperingati untuk mengenang para pejuang yang mengangkat senjata hingga mereka yang memberikan kontribusi tanpa pamrih dalam mempertahankan kedaulatan bangsa

Salah satunya adalah Raden Aria Wangsakara, seorang pahlawan yang tidak hanya berperan dalam sejarah Banten, tetapi juga dalam pendirian dan perkembangan wilayah Tangerang, yang kini menjadi bagian penting dari Provinsi Banten.

Pada peringatan Hari Pahlawan 2021 lalu, Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional kepada Raden Aria Wangsakara, serta tiga toko lain yang juga mendapat gelar serupa.

Peringatan Hari Pahlawan 2024, Mengenal Lebih Dekat Raden Aria Wangsakara

Raden Aria Wangsakara merupakan keturunan dari Rasa Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrohman.

Belum diketahui secara pasti kapan Raden Aria Wangsakara lahir, namun salah satu sumber menyebutkan bahwa Raden Aria lahir sekitar tahun 1024 H atau 1615 M.

Bersama dua kerabatnya, Suria Diwangsa II dan Aria Santika, Raden Aria pergi ke Banten karena tidak setuju dengan saudara kandungnya yang malah berpihak kepada VOC.

Pada tahun 1629, tiga Tumenggung muda, termasuk Raden Aria Wangsakara, menghadap Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulqodir, penguasa Kesultanan Banten.

Ketiganya disambut hangat karena memiliki ikatan keluarga dengan pendiri kesultanan tersebut.

Setelah mencari tempat untuk menetap dan berpindah-pindah, Wangsakara akhirnya menemukan lokasi yang tepat di Lengkong Kyai, sebuah area yang asri dan terlindungi oleh hutan bambu, dengan Sungai Cisadane sebagai pembatas alami.
Daerah ini menghadap langsung ke arah barat. Di tempat inilah Wangsakara memutuskan untuk menetap.

Dengan dukungan Sultan Maulana Yusuf, pemimpin Banten saat itu, Wangsakara diberi tugas untuk menjaga wilayah sekitar Lengkong, yang sekarang dikenal sebagai Tangerang, dari ancaman pendudukan VOC.

Dalam kesehariannya, Raden Aria Wangsakara yang pernah menjadi penasihat di Kerajaan Mataram, kemudian mengajarkan ajaran Islam.

Namun, aktivitas dakwah Wangsakara mulai menarik perhatian VOC pada tahun 1652-1653.

Dianggap mengancam kekuasaan mereka, VOC kemudian mendirikan benteng di timur Sungai Cisadane, berhadapan langsung dengan wilayah yang dikuasai Wangsakara.

VOC bahkan memprovokasi dan menakut-nakuti penduduk Lengkong Kyai dengan menembakkan meriam ke arah wilayah Wangsakara.

Tindakan ini memicu perlawanan antara penjajah dan rakyat Tangerang.

Dengan semangat gigih, rakyat yang dipimpin oleh Raden Aria Wangsakara bertempur selama tujuh bulan berturut-turut dan berhasil mempertahankan wilayah Lengkong dari serangan VOC.

Raden Aria Wangsakara akhirnya gugur pada tahun 1720 di Ciledug dan dimakamkan di Lengkong Kyai, Kabupaten Tangerang.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter