Infotangerang.id – Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, berbicara tentang serangan Israel ke Lebanon yang ditujukan kepada milisi Hizbullah.
Netanyahu berbicara tentang serangan ke Hizbullah di Lebanon dalam beberapa hari terakhir dengan cara yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam keterangan resmi yang dirilis kantor PM Israel. Dia menegaskan bahwa milisi yang didukung Iran harus “memahami” pesan tersebut.
“Dalam beberapa hari terakhir serangan israel, kami telah melakukan sejumlah tindakan agresif terhadap Hizbullah yang tidak pernah mereka duga sebelumnya,” kata Netanyahu dikutip dari Reuters, Minggu, 22 September 2024.
“Saya janjikan kepada Anda bahwa jika Hizbullah tidak memahami pesannya, dia akan memahaminya,” imbuhnya.
Serangan Israel yang bertubi-tubi ke wilayah Lebanon akhir pekan ini, mengklaim menargetkan Hizbullah. Ledakan piranti komunikasi nirkabel di negara yang dikenal sebagai “Paris Timur Tengah” itu mengakibatkan 39 kematian dan 3 ribu luka-luka.
Meskipun pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Tel Aviv bertanggung jawab atas ledakan pager, Israel memilih untuk tetap diam.
Sejak Tel Aviv melakukan agresi ke Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan dan penculikan warga Israel oleh kelompok perlawanan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, Israel dan Hizbullah terlibat dalam pertempuran sengit. Serangan Israel secara brutal itu menewaskan sekitar 41.400 warga Gaza.
Pada hari Sabtu (21/09), Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati meminta masyarakat internasional mengutuk Israel karena membunuh puluhan warganya melalui serangan udara. Mikati menyebut serangan Israel ke Lebanon sebagai pembantaian yang brutal.
“Sebagai bagian dari upaya diplomatik Lebanon selama Sidang Majelis Umum PBB, saya bermaksud pergi ke New York (markas PBB) untuk membantu menghentikan agresi Israel terhadap Lebanon dan pembantaian yang dilakukan musuh,” ujar Mikati, dikutip dari Anadolu Agency.
“Saya membatalkan rencana perjalanan saya karena perkembangan terbaru tentang agresi Israel terhadap Lebanon. Saat ini, hal yang paling penting adalah menghentikan pembantaian dan berbagai jenis perang yang dilakukan Israel terhadap musuh kita,” tuturnya lagi.
Mikati juga meminta rasa kemanusiaan dan komunitas internasional untuk bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan ini dan menerapkan hukum internasional untuk melindungi teknologi sipil agar tidak menjadi sasaran.
Disisi lain, pada hari Minggu ini, Israel dan Hizbullah melakukan kontak senjata. Selama hampir satu tahun konflik di selatan Lebanon, pesawat Israel melakukan pemboman paling kuat, dan Hizbullah menembak roket ke utara Israel.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa serangan akan berlanjut sampai kondisi aman memungkinkan kembalinya orang-orang yang dievakuasi di utara. Ini menyebabkan konflik yang akan berlangsung lama karena Hizbullah berkomitmen untuk berjuang sampai gencatan senjata dalam perang paralel di Gaza.
Militer Israel mengklaim telah menyerbu 290 lokasi Hizbullah di Lebanon, termasuk lokasi pelontar roket milisi, pada Sabtu lalu.