INFOTANGERANG.ID- Suga BTS kembali menunjukkan bahwa kepedulianya terhadap isu sosial yang tak hanya sebatas kata.
Member BTS yang baru saja melesaikan wajib militernya pada Sabtu, 21 Juni 2025 kemarin ini mendonasikan dana fantastis sebesar 5 miliar won atau sekitar Rp59 miliar ke Rumah Sakit Severance, Universitas Yonsei, Korea Selatan.
Suga BTS memberikan dana tersebut agar digunakan untuk membangun pusat terapi khusus bagi anak dan remaja dengan gangguan spektrum autisme (ASD).
Nantinya pusat terai khusus itu akan diberi nama dengan nama aslinya sendiri, yakni “Min Yoon Gi Center”.
Pada 23 Juni, Rumah Sakit Severance resmi mengumumkan kolaborasi ini dan menyebutkan bahwa pusat terapi akan fokus pada kesehatan mental, terapi bahasa, psikologis, hingga perilaku, dengan pendekatan berbasis penelitian klinis.
Pusat Terapi Milik Suga BTS Terinspirasi oleh Musik

Melansir dari Koreaboo, perjalanan program pendirian pusat terapi ini dimulai sejak November tahun lalu, saat Suga BTS bertemu Profesor Chun Geun Ah, Kepala Departemen Psikiatri Anak dan Remaja Severance.
Dalam pertemuan tersebut, Suga mengungkapkan keinginannya untuk membangun fasilitas yang bisa memberikan dukungan jangka panjang untuk anak-anak dengan autisme, hingga akhirnya lahirlah program MIND.
MIND merupakan singkatan dari Music, Interaction, Network, dan Diversity.
Program ini menggunakan musik sebagai media terapi untuk menstimulasi interaksi sosial dan sensorik anak.
Mereka diajak untuk bermain alat musik, menyanyi, hingga menulis lagu, sebagai sarana mengekspresikan emosi dan pikiran.
“Melalui tujuh bulan mempersiapkan program bersama Profesor Chun, saya menyadari bahwa musik bisa menjadi saluran luar biasa untuk mengekspresikan hati dan berkomunikasi dengan dunia. Terlibat dalam proses ini menjadi kehormatan dan kebahagiaan besar bagi saya,” ujar Suga BTS sebagaimana dilansir dari Koreaboo.
Tak Hanya Donasi, Suga BTS Juga Turun Langsung Jadi Relawan
Kepedulian Suga nyatanya tak hanya berhenti hanya karena memberikan donasi.
Sejak Maret hingga Juni, ia secara rutin menghabiskan akhir pekan untuk bertemu langsung dengan anak-anak dalam spektrum autisme di rumah sakit.
Di sana, pria bernama asli Min Yoon Gi ini bahkan menjadi relawan, mengajari anak-anak bermain alat musik dan berinteraksi secara aktif.
“Saya sangat berterima kasih atas bantuan finansialnya, tapi yang paling menyentuh adalah keterlibatan langsung dan ketulusan hatinya. Ia menunjukkan keseriusan luar biasa selama beberapa bulan terakhir”, ujar Profesor Chun.
Lebih dari sekadar terapi, misi besar dari Pusat Terapi Min Yoon Gi dan program MIND adalah menciptakan ruang inklusif bagi anak-anak autistik untuk berkembang menjadi pribadi mandiri, serta menghapus stigma terhadap autisme di masyarakat.
