Infotangerang.id – Atas terjadinya kecelakaan maut yang menyebabkan tewasnya 11 murid di Subang Jawa Barat, menuai polemik di sejumlah daerah tentang study tour.
Seperti di Kabupaten Tangerang, Wali murid berinisial Y mengeluhkan dengan adanya study tour di SMP 2 Panongan.
Pasalnya, di SMPN 2 Panongan itu penyelenggaraan perpisahan itu dinilai memaksa.
“Kalo saya liat maksain, apalagi pembayaran nya gapake kuitansi. Jadi yang bayar anak saya,” kata Y kepada InfoTangerang.id, Kamis, 16 Mei 2024.
Diketahui SMPN 2 Panongan akan melakukan studi tour atau perpisahan di Chevlly Resort dan Camp, Ciawi pada Sabtu 18 Mei 2024 mendatang.
Lebih lanjut, menurut Y, pihak sekolah belum melakukan musyawarah terhadap orang tua murid, sehingga membuat dirinya kesal.
“Harusnya obrolin dulu jangan asal minta duit ke anak saya, apalagi ada intimidasi,” ujar Y.
Sementara, wali kelas 9.4 SMPN 2 Panongan Rida saat dikonfirmasi oleh Infotangerang.id belum menjawab.
Namun sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana menyebut sekolah dilarang untuk melakukan pemaksaan dalam hal studi tour. Dirinya akan memberikan sanksi tegas kepada pihak sekolah jika melakukan pemaksaan studi tour.
“Gaboleh mewajibkan, kedua harus ada kesepakatan antara murid dengan komite. Jika ada paksaan kita akan terus dan berikan sanksi tegas,” tandas Dadan.
Baca berita lainnya di Tangselife.com dan Infotangerang.id