Infotangerang.id- Sosok pria bertato rupanya adalah mayat dalam toren air yang sudah dalam kondisi membusuk di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Penemuan mayat tersebut berlokasi di Gang Samid Sian RT 003 RW 001 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel sekitar pukul 18.30 WIB.
Awalnya, Satrisno (46) pemilik rumah sekaligus orang yang menemukan mayat pertama kali mengungkapkan, tidak ada kecurigaan bahwa air di rumahnya bau karena ada mayat dalam toren.
Berikut sejumlah fakta-faktanya
1. Air Bau Busuk dan Berbusa
Pemilik rumah merasakan ada yang aneh dengan kondisi air di rumahnya yang bau busuk dan keruh sejak Minggu, 26 Mei 2024.
Namun kondisi tersebut bukanlah yang pertama, lantaran ia pernah mengalami hal serupa dan didiamkan hingga Senin, 27 Mei 2024. Tapi bau busuk tidak hilang-hilang
“Dulu ya, pernah bau juga. Saya curiganya ke cicak, bangkai cicak. Airnya, hari senin itu mulai bau banget, keruh, ada busanya. Sampai sekitar jam 2-an, itu masih bau banget.
Sampai jam 4, sudah mulai enggak begitu bau, cuma agak licin airnya. Nah, bapak mertua kan dekat dari sini, bilang ke saya dan langsung saya cek ke toren.
2. Toren Berisi Mayat Bertato
Saat mengecek toren dia sempat melihat lalat hijau yang di sekitarnya.
“Saya buka, dua sampai empat putaran, pas dibuka, wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai. Orang sebesar bantal. Ya sudah, langsung saya tutup, enggak lihat itu apa,” ucapnya.
“Saya turun, langsung ngomong ke bapak. Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal. Lalu bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya. Wah, ini bangkai orang dan dia suruh lapor ke Pak RT. Saya lari ke Pak RT,” jelasnya.
3. Dipakai Nyuci dan Mandi
Sutrisno mengatakan air sempat dipakai mandi dan mencuci baju sebelum diketahui ada mayat di dalam toren. Dia mengatakan bau tidak enak sudah tercium dua hari belakangan.
“Minggu itu belum bau banget, sekeluarga sempat pakai airnya buat mandi, sikat gigi, wudu, dan cuci baju. Baunya memang udah nggak enak sejak 2 hari (Minggu dan Senin),” lanjutnya.
4. Pamit ke Ibu Beli Kopi
Ibu dari pria yang ditemukan tewas dalam toren, Darmayati (55), mengatakan anaknya sempat pamit membeli kopi sebelum hilang dan ditemukan tewas. Sampai akhirnya tidak pulang dan ditemukan tewas.
“Malam Minggu (Sabtu, 25 Mei 2024) masih ngobrol sama saya, di dalam rumah sini. Terus dia pamit mau beli kopi, tahu-tahu tidak pulang, dilacak ke kakak-kakaknya. Dia juga sempat minta kerok karena tidak enak badan kelaperan, perih banget perut ‘kerokin, mak’, saya bilang ‘besok aja, Mamah capek pulang kerja,” kata Darmayati.
Darmiyati awalnya mengira Devi Karmawan pergi dengan teman-temannya ke Bogor. Namun dia curiga lantaran tak bisa dihubungi dan tidak memberi kabar apa pun sejak pamit beli kopi.
“Ya siapa yang tahu, orang abis ngobrol malam Minggu, ini anak ke mana, saya nanya ‘ke mana si Devi’. Setahu Ibu, kalau dia mandi, ke curug berenang sama teman-temannya. Tapi nggak pulang-pulang,” jelas dia.
“Sampai Senin dapat kabar ada mayat dalam toren, bertato. Coba dah lihat. Terus ku hubungi kakak-kakaknya, coba deh pada ke rumah,” ujarnya.
Setelah ditemukan, kakak Devi Karmawan bisa mengenalinya dari tato dan ciri di tubuhnya.
6. Ibu Merasa Janggal
Kejanggalan itu dijelaskan Darmiyati karena keluarganya melihat memar-memar pada tubuh Devi Karmawan setelah dievakuasi dari toren air. Mereka pun membawa jasad ke RS Polri Kramat Jati.
“Ada kejanggalan di hati saya. Ini anak dikeroyok. Makanya kakaknya sampai saat ini belum pulang, minta diautopsi. Kayak ada sayatan, jadi dari pagi belum pulang,” ujarnya.
Kini Darmiyati sedang menanti jasad anaknya kelar diautopsi. Dia ingin agar prosesnya segera selesai, karena almarhum rencananya bakal dimakamkan di TPU Pondok Jaya hari ini.
7. Warga Dengar Ada yang Berkelahi
Sutrisno, pemilik rumah dan toren air, menceritakan tetangganya mendengar ada yang berkelahi di belakang rumah. Suara itu bahkan terdengar seperti orang dicekik sekitar pukul 23.30 WIB.
“Ini kemarin, belakang rumah persis, Pak Yogi bilang, dengar ada suara orang dicekik, orang berantem, dicekik,” ucapnya.
Posisi Yogi tetangga Sutrisno tepat berada di belakang. Artinya, rumah Yogi berdempetan dengan toren air Sutrisno. Karena hal itu, mereka pun melaporkannya ke polisi.
Ketika kejadian, tidak ada yang curiga bakal ada kasus serius. Mereka hanya mendengar suara dari dua orang.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
2 Komentar