Infotangerang.id– Menjelang perayaan HUT RI di IKN pada 17 Agustus 2024, semua hotel dan penginapan di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti Samarinda dan Balikpapan sudah penuh terpesan.
Tingkat okupansi dan harga hotel di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) juga mengalami kenaikan signifikan, karena Presiden Jokowi akan mengadakan upacara peringatan detik-detik Proklamasi di sana pada 17 Agustus 2024.
“Di IKN, kenaikannya sangat mencolok, mencapai 70 persen. Tingkat okupansi hotel di Balikpapan juga sudah penuh (100 persen) menjelang HUT RI, dan harganya juga meningkat,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.
“Okupansi kamar sudah mencapai 100 persen, bahkan terjadi kekurangan hotel,” kata Hariyadi BS Sukamdani, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, pada Senin, 12 Agustus.
Dampak HUT RI di IKN Harga Hotel Naik 20%
Dengan meningkatnya permintaan, harga hotel di kawasan tersebut juga mengalami kenaikan.
Laporan dari PHRI daerah menunjukkan bahwa harga kamar telah dinaikkan hingga 20 persen.
“Saya perkirakan kenaikannya bisa antara 10-20 persen, karena dengan waktu yang singkat semua orang berbondong-bondong ke sana. Ini adalah hukum pasar: jika permintaan tinggi dan suplai terbatas, harga pasti naik,” tambahnya.
Di Kecamatan Penajam, semua 10 hotel telah terisi penuh untuk periode 15 hingga 19 Agustus 2024, diisi oleh kementerian dan tamu yang akan menghadiri upacara HUT RI.
Sementara itu, di Kecamatan Sepaku, wilayah terdekat dari IKN, 54 hotel dan penginapan juga mengalami lonjakan okupansi yang signifikan.
“Sejak akhir Juni, tidak ada kamar yang tersedia di Kecamatan Sepaku,” kata Sandri. Camat Sepaku, Gamaliel Abimanyu Arliandito, melaporkan bahwa beberapa hotel dan penginapan sudah dipesan untuk satu bulan penuh pada Agustus 2024.
Lonjakan permintaan ini berdampak pada tarif sewa yang meningkat antara 10-20 persen.
Di Kecamatan Sepaku, tarif kamar mengalami kenaikan dari Rp300 ribu menjadi Rp400 ribu per malam, dengan beberapa tempat mencapai Rp550 ribu.
Tamu Undangan HUT RI di IKN
Karena semua hotel sudah penuh, orang-orang yang ingin menghadiri upacara HUT RI-79 di IKN terpaksa menyewa rumah warga yang berfungsi sebagai guest house sementara.
“Kami mengalami kekurangan hotel yang signifikan, dan saya mendengar bahwa beberapa rumah warga juga disewa karena kamar hotel terbatas. Jadi, menyewa kamar menjadi pilihan mendesak,” jelas Hariyadi.
Meski begitu, ia memperkirakan bahwa harga hotel akan kembali normal setelah 17 Agustus 2024, setelah perayaan HUT RI selesai.
Presiden Jokowi juga mengakui masalah ketersediaan hotel di kota-kota penyangga sekitar IKN.
Awalnya, dia menargetkan mengundang 8.000 orang ke Istana Presiden di IKN, namun jumlah tersebut dikurangi menjadi 4.000.
Meski begitu, jumlah tersebut masih melebihi kapasitas akomodasi hotel dan penginapan.
“Akhirnya, dari 4.000 orang, dipotong lagi menjadi 2.000, dan bahkan jumlah itu masih tidak mencukupi. Keputusan akhir adalah mengundang 1.300 tamu ke Istana Negara untuk mengikuti upacara hari kemerdekaan, plus beberapa ribu masyarakat lokal yang tidak memerlukan hotel dan akomodasi lainnya,” kata Jokowi di IKN.
Kenaikan Ekonomi Masyarakat Akibat HUT RI di IKN
Sandiaga Uno merasa bersyukur atas pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) serta desa-desa wisata di sekitar IKN.
Ia memperkirakan bahwa perayaan HUT Ke-79 RI di IKN akan meningkatkan perekonomian masyarakat sebesar 20-30 persen, berdasarkan pengamatan terhadap dampak acara besar pada ekonomi lokal.
Sandiaga juga menyatakan bahwa sejumlah tempat wisata telah dipersiapkan untuk menyambut HUT Ke-79 Republik Indonesia.
Seperti wisata Pulau Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang terkenal dengan panorama alam bawah lautnya, serta Maratua di Kabupaten Berau, yang memiliki keindahan bawah laut dan pantai pasir putih.
Selain itu, Kemenparekraf juga telah menyiapkan Galeri UMKM di Sumbu Kebangsaan Ibu Kota Nusantara.
Galeri ini akan menampilkan produk dari berbagai subsektor, termasuk kuliner, kriya, fesyen, musik, film, hak kekayaan intelektual, dan furnitur.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
1 Komentar