INFOTANGERANG.ID– Baru-baru ini, seorang bayi berusia 19 bulan di Malaysia didiagnosis menderita kanker ovarium, penyakit yang umumnya menyerang wanita yang berusia lebih tua.
Fallarydtia Sintom, ibu bayi tersebut, menyadari adanya ketidak beresan setelah anaknya mulai mengalami sembelit dan perut kembung pada bulan Agustus lalu.
Menurut penuturan ibunya, bayi yang didiagnosa tersebut menjadi kurang aktif dari biasanya dan hanya mau digedong terus.
Kaluarga yang tinggal di Sabah itu kemudian mencari pengobatan di rumah sakit setempat.
Namun jumlah darah sang bayi tersebut menurun drastis, sehingga sang bayi harus di pindahkan ke rumah sakit khusus wanita dan anak-anak, dan pada saat itulah kanker ovarium ditemukan dalam tubuh si bayi.
Dokter disana mendeteksi adanya tumor sepanjang 13,5 cm dan pada 2 oktober setelah operasi, mereka mengonfirmasi bahwa bayi itu menderita kanker ovarium stadium 3.
Organisasi Nirlaba Global Ovarian Cancer Research Alliance (Ocra), menyebut bahwa ada 4 stadium kanker ovarium, dengan stadium 4 menjadi yang paling parah.
Kanker ovarium stadium 3 umumnya menandakan bahwa kanker telah menyebar dari satu atau kedua ovarium ke area di luar panggul, seperti ke rongga perut, kelenjar getah bening di sekitarnya, atau permukaan hati.
Menurut Ocra, sekitar 90 persen wanita yang didiagnosis dengan kanker ovarium berusia di atas 40 tahun.
Bayi tersebut diperkirakan akan menjalani kemoterapi setelah pulih dari operasi.
Apa Itu Kanker Ovarium Anak?
Menurut National Cancer Institute, tumor ovarium pada anak-anak terbentuk di jaringan ovarium, dan mayoritas tidak bersifat kanker.
Kanker ovarium pada anak-anak sangat jarang dotemui, namun paling sering ditemukan pada remaja perempuan berusia 15 hingga 19 tahun.
Kanker ovarium adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di ovarium atau indung telur, yang merupakan dua organ kecil berbentuk seperti kacang almond di kedua sisi rahim.
Ovarium berperan dalam memproduksi sel telur dan hormon wanita.
Beberapa jenis tumor ovarium yang dapat muncul pada anak-anak meliputi:
1. Tumor epitel
Tumor ini bisa jinak atau kanker, berkembang dari jaringan yang melapisi ovarium, dan merupakan tumor ovarium kedua yang paling sering ditemukan pada anak perempuan.
Kanker epitel ovarium lebih mudah diobati pada anak-anak dibandingkan orang dewasa karena biasanya terdeteksi pada tahap awal.
2. Tumor stroma
Terdiri dari sel stroma yang menyusun jaringan di sekitar ovarium, bisa bersifat jinak atau kanker. Contohnya termasuk tumor sel granulosa juvenil dan tumor sel Sertoli-Leydig.
3. Karsinoma sel kecil
Tipe kanker ovarium yang tumbuh cepat dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain, memiliki prognosis yang kurang baik.
4. Tumor sel germinal
Jenis tumor ovarium yang paling umum pada anak perempuan, bermula dari sel telur, dan bisa jinak atau kanker.
Hingga kini penyebab pasti kanker ovarium pada anak belum diketahui.
Gejala Kanker Ovarium pada Anak
Gejala kanker ovarium pada anak sering tidak muncul hingga tumor membesar, itu sebabnya penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami:
- Nyeri atau pembengkakan perut
- Benjolan di perut
- Tanda-tanda pubertas dini
- Menstruasi yang menyakitkan atau terlewat, serta
- Pendarahan vagina yang tidak biasa.
Perlu diingat, gejala-gejala tersebut bisa disebabkan oleh kondisi lain, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk diagnosis lebih lanjut.